Ramadan 1438 H
Kebut Perbaikan Jalur Mudik, BBPJN Janji Jalan Trans Sulsel Mulus
Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar sedang mengebut perbaikan jalan berlubang di Sulsel
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ardy Muchlis
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Kabar baik bagi masyarakat yang ingin pulang "kampung" saat arus mudik lebaran.
Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar sedang mengebut perbaikan jalan berlubang di seluruh jalur trans kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.
Kabid Prefervasi dan Peralatan BBPJN XIII Makassar Iskandar mengatakan saat ini pihaknya sedang sibuk melakukan perbaikan jalan yang rusak di sejumlah ruas jalan nasional yang ada di Sulsel.
Iskandar kepada tribun-timur.com, mengaku siap meratakan seluruh jalan berlubang. Seluruh jalan mulus saat di H - 10 lebaran tahun ini.
"Sudah sepekan kami bekerja, dan berembug agar perbaikan jalan ini bisa melancarkan arus mudik lebaran di Sulsel," kata Iskandar, Sabtu (10/6/2017).
"Insya Allah, semua rata dan mulus di H - 10," ujar pejabat BBPJN yang hobi berolahraga Gate Ball ini.
Adapun perbaikan yang dilakukan terkhusus untuk jalan yang berlubang, berlumpur, dan yang sudah retak.
Menurutnya hampir semua jalur trans Sulawesi Selatan kena perbaikan jalan akibat berlubang. Kondisinya pun bermacam-macam ada yang rusak berat dan ada juga ringan. Meski demikian semua akan diratakan oleh BBPJN Makassar.
Perbaikan ini dilakukan dengan status pemeliharaan jalan.
"Untuk sementara kita melakukan pengaspalan dengan sistem lapis tiga, dengan begitu jalan yang telah di perbaiki nantinya bisa bertahan lama karena ketebalannya," Iskandar menambahkan.
Dari tinjauan dilapangan, jalan yang rusak hingga berlumpur di trans Sulawesi Selatan sampai terjadi rusak berat, itu setelah di guyur hujan yang sangat lebat.
Hampir semua jalan di Sulsel kata Iskandar rusak karena pengikisan air hujan. Lebih parahnya lagi, kendaraan yang melintas di atas jalan tidak sebanding dengan kapasistas jalan sehingga muda terjadi kerusakan.
"Di daerah ini kan rata-rata kendaraan berat, truk dan sejenisnya sehingga ketahanan jalan tidak sampai sesuai dengan yang di targetkan," kata Iskandar.
Ia pun menuturkan, sedianya jika terjadi hujan kendaraan yang melintas di daerah tersebut tidak memiliki tumpangan yang berat atau menunggu hingga jalan itu kering sehingga ada kekuatan aspal saat dilintasi kendaraan bermuatan 7 tonase keatas.
Namun saja namanya jalan itu milik umum, kecuali katanya daerah itu memiliki Perda demi menjaga keutuhan faasilitas publik.
Dari 24 Kabupaten Kota di Sulaawei Selatan. Kabupaten Pinrang dan Sidrap memiliki jalan yang berstatus rusak berat.
Untuk di Pinrang titiknya ada di perbatasan Pinrang - Polewali Mandar, dan di Sidrap berada di Pangkajene'.
Karena status jalur ini masuk dalam kategori berat, BBPJN pun menarget penyelesaiannya berada di hari H-7 lebaran.
Sedangkan jalan rusak menjadi mulus yang bisa dinikmati masyarakat saat H- 10 lebaran diantaranya berada di Maros (Camba), Pangkep, Barru, Pare-Pare (Bakkae'), Enrekang, Toraja (Rante Pao), Toraja Utara (Makale), Luwu Raya, Bone (dekat Sungai Walanae), Soppeng, Wajo (Pompanua), Sinjai, Gowa Takalar (Bontonompo), Bulukumba (Tanah Beru).
Balai Jalan mencatat, ada tiga kabupaten yang tidak disebut diantaranya Bantaeng, Jeneponto, dan Selayar.
Ketiga daerah tersebut saat ini berstatus normal. Daerah tersebut belum menumukan kendala saat tim melakukan tinjauan dilapangan.
"Kalau dareah selatan Bantaeng jadi daerah yang sangat mulus jalannya. Tapi lihat juga bebannya. Beda dengan daerah yang mengarah ke luwu atau ke pinrang disana melintasi lintas provinsi sehingga armada bermuatan besar pun rutin melalui jalur trans tersebut," Iskandar menambahkan.
● Baik mana aspal atau beton?
Didalam ilmu teknik konstruksi, ada dua paket jalan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Dua jalan itu jalan jenis aspal dan beton, diantara keduanya. Iskandar menyebut jika beton ketahanannya lebih lama dibanding aspal.
Ia pun mengaku pihaknya tak memiliki daya dalam melakukan perbaikan beton di trans Sulsel secara merata, pasalnya anggaran yang dimiliki pun sangat terbatas.
"Aspal saja kesulitan apalagi beton," ujar Iskandar dengan senyum.
Agar semua bisa teratasi, Iskandar daj timnya pun menyiasati tetap melakukan perbaikan jalan dengan aspal, tetapi hasil yang di ciptakan hampi sama dengan ketahanan jalan beton.
"Kita tidak menangani Sulsel saja, sejumlah daerah di pulau sulawesi juga kita tangani. Kita sih berharap semua jalan di beton tapi anggaran tidak memadai sehingga menyiasatinya dengan hasil yang baik meski di aspal," ucap Iskanda lagi. (Sal)
