Curhat Mudzakkir Ali Djamil Terkait Insentif Guru Ngaji
Tahun ini Pemkot mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2,5 Miliar untuk sekitar 2.000 guru mengaji
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Makasssar, Mudzakkir Ali Djamil menyampaikan curahan hatinya via WhatsApp ke Tribun, Sabtu (10/6/2017).
Bang Jack, sapaan akrabnya, mengatakan selama ini Kabag Kesra Pemkot Makassar melakukan pendataan setiap Bulan Ramadan untuk menyalurkan Insentif Guru Mengaji, Imam Rawatib dan Pemandi Jenazah.
“Saya akan fokus untuk insentif guru mengaji. Tahun ini Pemkot mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2,5 Miliar untuk sekitar 2.000 guru mengaji. Sama dengan tahun sebelumnya,” katanya.
Ia mengungkapkan 2014, alokasi anggaran untuk insentif guru mengaji hanya Rp 800 juta.
“Alhamdulillah, selama kepemimpinan Pak Danny anggarannya meningkat. Ini hasil perjuangan kami waktu menjabat Ketua Komisi D DPRD Makassar,” katanya.
Namun, belakangan Bagian Kesra Pemkot Makassar belum mendata secara keseluruhan guru mengaji.
“Dengan jumlah guru mengaji sebanyak ini ternyata hanya diakomodir sebagian kecil saja,” katanya.
Sekedar diketahui, BKPRMI mengelola hampir 400 Taman Pendidikan Alquran (TPA) se-kota Makassar. Jumlah santri lebih dari 25.000 santri dan 4.000 guru mengaji aktif.
“Saya berharap bagian Kesra Pemkot Makassar dan pihak kelurahan memberikan perhatian serius masalah pendataan penerima insentif guru mengaji ini agar betul-betul tepat sasaran dan tidak mengabaikan keberadaan guru mengaji binaan BKPRMI,”katanya. (*)