Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Asisten Ungkap Fakta Mengejutkan soal Yana Zein 'Bohong' Sebelum Meninggal Dunia

Jika sebelumnya saat tiba di Indonesia pada Minggu (28/5/2017) lalu usai berobat di China karena kanker payudara stadium empat,

Editor: Edi Sumardi
Yana Zein 

TRIBUN-TIMUR.COM - Asisten artis peran  Yana Zein, Nita, mengungkapkan fakta mengejutkan perihal kondisi kesehatan Yana sebelum meninggal dunia di RS Mayapada, Jakarta Selatan, Kamis (1/6/2017) dini hari tadi.

Jika sebelumnya saat tiba di Indonesia pada Minggu (28/5/2017) lalu usai berobat di China karena kanker payudara stadium empat, Yana mengaku sudah sehat, ternyata itu tidak benar.

"Iya dia bohong. Dia pengin anak-anaknya itu senang. Dia bohong-in kita semua, dia pura-pura tegar. Memang enggak kelihatan dia sakit, tapi begitu nyampe ke rumah, langsung tidur. Dia bilang 'badan saya semua kesemutan'," kata Nita saat dihubungi, Kamis siang, sebagaimana disalin dari Kompas.com melalui berita berjudul Mengapa Yana Zein Mengaku Sehat Sebelum Meninggal? yang ditulis Andi Muttya Keteng Pangerang.

Bahkan, lanjutnya, Yana sudah membuat skenario agar sebisa mungkin ia tampil segar dan bugar di hadapan keluarga dan awak media yang menyambutnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ketika itu.

"Dia bilang 'nanti di bandara kamu harus temen-in saya ke kamar mandi, saya mau dandan secantik mungkin. Saya harus segar di depan mereka," ujar Nita.

 Yana juga meminta Nita untuk mengatakan kepada awak media, bahwa ia sudah bisa berjalan tanpa bantuan kursi roda lagi.

"Pas di kamar mandi dia bilang 'suster nanti kalau ada wartawan ketemu sama saya, nanti kamu makan ya istirahat dulu. Nanti kalau saya sudah menuju kamu, kamu bilang gini teman-teman wartawan, Mbak Yana ini sebenarnya udah bisa jalan'. Aku disuruh sampein gitu, ya udah aku bilang gitu karena itu permintaan Mbak Yana," katanya.

Nita hanya bisa terheran-heran melihat usaha Yana agar bisa terlihat sehat. Namun, ia saat itu tetap berusaha menjaga agar tidak terlalu kelelahan.

"Makanya pas dikerubutin sama wartawan, kasih udara dong. Jangan terlalu dekat. Takut dia engap, pingsan. Dokter itu bilang mbak Yana harus pakai masker, tapi dia bilang 'nanti anak-anak bilang apa kalau saya masih sakit'," kata Nita.

Bukan cuma itu, Yana juga menutupi fakta bahwa ternyata muncul lagi benjolan pada payudara dan tangannya.

"Dia bilang kalau tangannya abis disuntik vitamin jadi bengkak, itu bohong. Itu kan masih ada getah bening. Tumbuh lagi ada satu di belakang, tangan kiri tumbuh lagi getah bening. Benjolan lagi nongol di atas payudaranya yang kiri di atas lukanya, iya itu getah bening kata dokter," kata Nita.

Ia mengatakan, dokter di China sudah memberikan penanganan medis terbaik untuk Yana. Namun, kankernya sudah menjalar ke organ-organ tubuh lainnya.

"Sebenarnya waktu itu dokter pun udah bilang, kalau mbak Yana itu livernya udah enggak bagus. Jadi dokter saranin kami pulang dulu. Kalau pasien di China disuruh pulang tanpa permintaan dari pasien itu.... Terus mbak Yana enggak dikasih jadwal balik lagi ke China kapan," ujar Nita.

"Dokter bilang saya udah lakuin yang terbaik buat Yana. Emang dokter suruh kita pulang itu sudah satu bulan lalu. Makanya aku heran pas di terminal bandara kok Mbak Yana gini," tambahnya.

Permintaan Jelang Meninggal

Yana sempat meminta dibelikan mie ramen sehari sebelum ia dilarikan ke rumah sakit, Selasa (30/5/2017) lalu.

Sebagai informasi, Yana meninggal dunia akibat kanker payudara stadium empat di RS Mayapada, Jakarta Selatan, Kamis (1/6/2017) pukul 01.05 WIB.

"Dia minta mie ramen jamur ayam gitu," ujar Nita, saat dihubungi per telepon, Kamis siang, sebagaimana disalin dari Kompas.com melalui berita berjudul Yana Zein Sempat Minta Mie Ramen Sebelum Koma yang ditulis Andi Muttya Keteng Pangerang.

Nita yang tahu kondisi kesehatan Yana, lantas mengingatkan bahwa Yana tak dibolehkan menyantap makan itu.

Namun, karena Yana terus meminta dan membujuknya, ia pun menyerah.

"Dia bilang 'sus saya ke Indonesia itu cuma pengin makan mie ramen'. Minta disuapin, tapi sebelum disuapin, tangannya merangkul peluk saya 'sus saya dingin' katanya," ujar Nita sambil terdengar menahan tangis.

Sebelum itu, Yana juga meminta Nita memijat kakinya karena merasa kesemutan.

"Terus sebelum pulang ke Indonesia (setelah berobat di China), dia cerita 'dua hari lalu sus tulang belakang saya bunyi kayak patah'. Aku bilang jangan ngomong kayak gitu, mungkin kecapean," ujar Nita mencoba menenangkan Yana. 

Kemudian, ketika Nita akan pulang ke kampung halaman di Lampung, Yana melakukan sesuatu yang membuatnya semakin terharu.

"Saya mau pulang, dia bilang 'suster genggam tangan saya'. Ternyata dia mau bikin kenang-kenangan," kata Nita.

Pada 30 Januari 2017, Yana berangkat ke China untuk menjalani cryosurgery, yakni penggunaan suhu dingin dan panas yang ekstrim untuk memusnahkan jaringan sel kanker.

Setelah empat bulan, ia kembali ke Tanah Air dengan kabar bahwa kesembuhannya sudah mencapai 75 persen. Namun takdir berkata lain, Yana berpulang setelah sempat koma di RS Mayapada, Jakarta Selatan, Kamis dini hari.

Dari 'Cintaku di Rumah Susun Hingga 'Cinta di Langit Taj Mahal'

Semasa hidupnya, Yana selalu menghiasi layar kaca.

Dia memang membintangi sejumlah film dan sinetron Indonesia, yakni:

Film 

- Cintaku di Rumah Susun (1987),

- Kutunggu Jandamu (2008),

- Susuk Pocong (2009).

Sinetron

- Di Antara Dua Pilihan (1999),

- Apa Katanya Cinta (2001),

- Tersanjung (2001-2003),

- Doa dan Anugerah (2002-2003),

- HIV + (2003),

- Ada Jalan ke Roma (2004)

- Hidayah (2006)

- Anak Membawa Berkah (2009),

- Cinta di Langit Taj Mahal (2015).

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved