Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pedagang Tolak Direlokasi ke Gedung Lama Pasar Terong, Berlumut!

Ia menyebutkan PD Pasar tidak bisa memberikan tempat dagangan yang layak untuk berjualan di Pasar Terong sehingga ia memilih mendirikan tenda di luar

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN TIMUR/SALDY
Kepala Pasar Terong Fridayanti 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar berencana merelokasi para pedagang untuk beraktivitas di gedung lama Pasar Tradisional Terong, Minggu (28/5/2017).

Namun rencana relokasi tersebut mendapat protes dari para pedagang setempat.

Salah satunya Kahar, pedagang sayuran di Pasar Tradisional Terong ini menolak untuk di relokasi oleh PD Pasar, pasalnya kondisi pasar yang berada sekitar 500 meter dari Masjid Al Markaz Al Islami itu tidak layak huni.

Ia menyebutkan PD Pasar tidak bisa memberikan tempat dagangan yang layak untuk berjualan di Pasar Terong sehingga ia memilih mendirikan tenda di luar dari gedung lama.

Baca: Ihh Jorok, Begini Kondisi Pasar Terong Makassar, Berlumpur dan Bau

Baca: Wagub Sulsel, Walikota Makassar, Ketua KPPU Sidak Pasar Terong, Duh Joroknya

Lanjut Kahar, seharusnya PD Pasar melakukan perbaikan di gedung lama. Pasalnya ia membayar retribusi kepada para pedagang Rp 7000 per harinya.

"Ini setiap hari kami dimintai 7000 itu katanya untuk retribusi dan kebersihan, tapi tidak bersih-beraihji dan gedungnya tidak di perbaiki," katanya.

Gedung lama Pasar Terong tidak seindah dulu, pantauan tribun-timur, gedung yang berlantai empat termasuk basement itu sudah berlumut, dindingnya ditumbuhi jamur, dan lantai basementnya berlumpur.

Gedung yang dioperasikan hanya di lantai 1, itupun hanya di kantor PD Pasar Unit Terong.

Sementara itu, Kepala Pasar Terong Fridayanti mengatakan total lods di Pasar Terong itu berjumlah 400 lods.

Ia mengklaim sekitar 200 lods beroperasi di gedung lama, dan selebihnya kosong.

"Banyakji yang berjualan disini, hanya ini bulan puasa mereka telat buka lodsnya," kata Fridayanti.

Terkait dengan aktivitas lapak -lapak yang dibangun oleh pedagang di sepanjang Jl Terong, itu kata Fridayanti menolak untuk berjualan di gedung.

"Kita sudah berkali-kali suruh mereka pindah tapi tetap ji mereka menjual disana. Kita juga tidak punya kekuatan untuk pindahkan," katanya.

Terkait dengan retribusi itu, Fridayanti mengaku itu telah diatur dalam Perda retribusi pedagang. (Sal)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved