Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tahan Pelajar, Lapas Klas 1 Makassar Dinilai Tebang Pilih

Sementara satu orang terdakwa bernama M Akbar (17) justru masih mendekam di sel Lapas.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Anita Kusuma Wardana

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Makassar dinilai tebang pilih dalam penanganan lima terdakwa anak di bawah umur pelaku dugaan pembunuhan di Perumnas Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar beberapa bulan lalu.

Pasalnya, empat terdakwa sudah dikeluarkan setelah habis masa penahanannya. Sementara satu orang terdakwa bernama AK(17) justru masih mendekam di sel Lapas.

"Ini yang kami pertanyakan, kenapa dibedakan. Apakah karena kami orang miski sehingga keluargaku tetap ditahan, "kata keluarga korban seperti yang ditirukan kuasa hukum AK, Rahmat Sandjaya.

Menurutnya masa penahanan mereka t sudah habis, namun AK yang masih berstatus pelajar masih ditahan di sel Tahanan. Ironisnya lagi, lima terdakwa bersamaan putusan dan ditahan, hanya AK  yang belum keluar.

Padahal di Undang-undang setiap terdakwa yang sudah habis masa tahanannya harusnya dikeluarkan terlebih dahulu sambil menunggu putusan dari MA. Namun kenyataannya tidak seperti itu.

"Perkara ini belum inkracht, tapi masa perpanjangan tahanan sudah habis. Jadi harusnya dikeluarkan dulu sampai ada putusan itu. Harusnya keluar demi hukum, " paparnya.

AK diduga terlibat dalam kasus itu karena diduga ikut melakukan pengeroyokan dua pemuda di Jl Laikang Sudiang, Kota Makassar, beberapa bulan lalu bersama warga setempat. Korban pengeroyokan itu diduga sebagai pelaku begal.

Mereka mengroyokan ketika korban bersama delapan orang berboncengan empat sepeda motor dari Kabupaten Maros. Saat mereka melintas korban bersama temannya memancing warga dengan mengancam warga dengan busur tepatnya di Pasar Burung.

Warga yang tak menerima ancaman busur ini dan menduga mereka adalah kelompok begal, langsung berkumpul di sekitaran lokasi menunggu kedatangan mereka.

Saat pulang, mereka melintasi di Sudiang. Warga yang melihatnya langsung mengejar pelaku. Saat itu korban Aco dan Renaldi terjatuh di depan Alfamart dan terlibat pengeroyokan yang berujung korban meninggal. (san)


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved