VIDEO: Bupati Nico Bahas Pancasila Saat Dialog LDII Tana Toraja
Nico memberikan contoh, pelajar sudah menganggap guru mereka sebagai teman atau adik, tidak sebagai guru.
Penulis: Yultin Rante | Editor: Ilham Mangenre
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Siswa dan pelajar di Toraja banyak yang tidak lagi menghafal Pancasila.
Hal ini disampikan Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae saat sambutan dalam dialog kebangsaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tana Toraja di Hotel Sangalla, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Kamis (11/5/2017).
"Sekarang banyak siswa dan pelajar sudah tidak tahu dan hafal bunyi Pancasila, apa lagi mau dikatakan mengaktualisasikan isi Pancasila dalam hidup sehari-hari," kata Nicodemus Biringkane
Nico memberikan contoh, pelajar sudah menganggap guru mereka sebagai teman atau adik, tidak sebagai guru.
"Lihatmi sekarang, itu anak-anaknya kita jarangmi yang hargai gurunya dan ini adalah tugas kita bersama dan semua untuk selamatkan generasi muda kita demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan itu.
Baca: Warga Rantepao Toraja Utara Aksi Seribu Lilin untuk Ahok
Silaturahim dan dialog kebangsaan ini bertajuk “Mendorong Sinergi dan Harmonisasi dalam Kemajemukan NKRI di Bumi Lakipadada Tana Toraja”.
Sementara Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi, menjamin di Toraja tidak akan ada pertanyaan soal " apa agamamu dan sukamu apa?"
"Orang yang sudah ke Toraja sudah kami sebut Sangtorayan atau saudara dan sahabat kami orang Toraja, dan haram hukumnya kami membedakan seseorang terlebih tamu kami, karena Toraja adalah Indonesia mini," tutur Welem Sambolangi.
Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul yang hadir dalam dialog itu mengemukakan, polemik bangsa yang terjadi belakangan ini karena tidak adanya keterwakilan.
“Saat ini pengertian Pancasila berkurang karena uang, uang membuat rakyat bangsa ini dalam keterpilihan, bukan keterwakilan sesuai sila keempat Pancasila,” ucap Hidayat Nahwi Rasul.(*)