Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Video Pembantu Rumah Tangga Menangis di Dapur Usai Ahok Divonis, Coba Ditenangkan tapi Tak Berhasil

Beragam reaksi masyarakat mendengar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok divonis 2 tahun penjara.

Editor: Ilham Arsyam

TRIBUN-TIMUR.COM - Beragam reaksi masyarakat mendengar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok divonis 2 tahun penjara.

Ada yang bergembira namun tak sedikit yang meratapinya.

Menangis adalah reaksi paling umum yang dilakukan pendukungnya selain melakukan aksi unjuk rasa di LP Cipinang, tempat Ahok ditahan.

Salah satu video yang dibagikan akun Min Hui di facebook ini misalnya.

Seorang pembatru rumah tangga sampai tak bisa menahan menangis usai mendengar vonis tersebut.

PRT yang tak diketahui namanya itu menangis di dapur.

Majikannya yang berusaha menenangkan tak berhasil.

“Sudah, nangisnya dilanjutkan besok saja,” kata majikannya.

Wanita tersebut terus menangis.

“Doaian aja biar Ahok kuat,” bujuk majikannya.

“Bukan korupto bukan penjahat kok dipenjara,” kata PRT tersebut sambil terus menangis.

Berikut videonya:

Shock, Relawan Meninggal

Relawan Ahok-Djarot, Gerart Samapaty terkapar saat menonton televisi yang memberitakan sosok yang diidolakannya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) divonis dua tahun penjara atas dugaan penodaan agama.

Gerart terkena serangan jantung di rumahnya, Cipayung.

Ia meninggalkan seorang istri dan tujuh orang anak.

Bermula dari televisi yang dalam kondisi mati, lantaran tak ada remotenya.

Rasa penasaran Gerart tak pudar untuk menyaksikan sidang vonis Ahok.

"Lalu ada tukang remote lewat rumahnya, dia beli," kata relawan Ahok-Djarot, Nongandah Darol Mahmada, Selasa (9/5/2017).

Akhirnya, televisi miliknya bisa menyala. 

Hanya, apa yang ditayangkan tak sesuai dengan yang diinginkan Gerart.

Saat itu Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Ahok dua tahun penjara.

"Pas pembacaan Pak Ahok dipenjara dan langsung ditahan. Dia tidak sanggup dan langsung dia pingsan. Itu masih di depan tukang remotenya," ucap Nongandah.

Lantas tukang remote itu, berteriak memanggil anak pertama Gerart bernama Lestari.

Ia sedang memasak di dapur.

Seorang petugas keamanan sekaligus relawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meninggal dunia setelah mendengar Ahok divonis dua tahun penjara atas dugaan penistaan agama.
Seorang petugas keamanan sekaligus relawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meninggal dunia setelah mendengar Ahok divonis dua tahun penjara atas dugaan penistaan agama. (HAND OVER)

Terkejut dengan kondisi ayahnya tersebut, Lestari langsung membawa Gerart ke bidan terdekat.

"Kata bidan, sudah tidak ada (meninggal dunia)," kata Nongandah.

Gerart meninggal dunia karena terkejut mendengar Ahok langsung dipenjara.

Padahal, menurut Lestari, sebelum meninggal dunia Gerart tak mengalami sakit atau mengeluhkan kondisi badannya sedang sakit.

Gerart merupakan seorang petugas keamanan di posko pemenangan Ahok-Djarot, Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.

"Sebenernya Pak Gerart ini sudah bekerja di perusahaan swasta. Jadi kemarin itu memang membantu saking cintanya kepada Pak Ahok," ucap Nongandah.

Rencananya, Gerart akan disemayamkan di Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Jenazah akan diterbangkan menggunakan pesawat pada Rabu (10/5/2017).

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved