Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Di Depan Siswa-siswi MAN 2 Makassar, Deng Ical Ingatkan Bahayanya Berita Hoax

Seminar tersebut dalam rangka hari jadi Ambalan Mujahid Gudep 10.069-1070 yang ke-27 Tahun.

Penulis: Hasrul | Editor: Ina Maharani
HANDOVER
-Wakil Walikota Makassar, Dr Syamsu Rizal Mi, menjadi keynote speaker pada seminar kebangsaan, di MAN Model Makassar, Jl AP Pettarani, Sabtu (6/5/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Walikota Makassar, Dr Syamsu Rizal Mi, menjadi keynote speaker pada seminar kebangsaan, di MAN Model Makassar, Jl AP Pettarani, Sabtu (6/5/2017).

Seminar tersebut dalam rangka hari jadi Ambalan Mujahid Gudep 10.069-1070 yang ke-27 Tahun.

Deng Ical sapaan Wakil Walikota Makassar tersebut mengatakan, tantangan terbesar saat ini bukan lagi penjajah dalam pengertian jaman dahulu, tetapi ancaman yang paling nyata adalah informasi yang bersifat Hoax kemudian diistilakan proxy war.

Baca: Panglima TNI Sebut Upaya Kudeta Jokowi Adalah Hoax, Polri Malah Bilang Gini

Baca: Tangkal Hoax, Diskominfo Wajo Maksimalkan Komunikasi ke Masyarakat

"Proxy war itu adalah manipulasi informasi-informasi yang membuat kita kemudian merubah pandangan yang ujung-unjungnya itu tingkah laku kita akan berubah menjadi tidak seiring dengan negara republik Indonesia sehingga tidak akan produktif," kata Deng Ical melalui rilis yang diterima tribun timur.com.

Politisi Partai Demokrat tersebut mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini adalah generasi yang memegang atau bahkan menjadi kunci keberhasilan NKRI

"Generasi muda kita sekarang ini menjadi kunci, apakah Makassar masih tetap nyaman dan Sulawesi Selatan masih aman dan damai, apakah Indonesia ini masih tetap menjadi negara kesatuan republik Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945," katanya.

Deng Ical melanjutkan bahwa apa yang dilakukan pada hari ini akan menentukan arah perjuangan bahkan pembangunan bangsa. Olehnya itu, tidak ada yang boleh merasa bahwa tidak ada citranya bagi bangsa ini.

"Kita semua ini secara personal sendiri, tetapi kalau ada yang bilang bahwa kita tidak memiliki kontribusi terhadap negara ini, itu semua salah karena yang menyimpulkan adalah kita pribadi bersama dengan teman-teman kita," jelasnya

"Satuji mungkin kita tetapi banyak teman-teman yang lain, yang setiap hari menemani untuk berdiskusi dan bertukar fikiran, sehingga nantinya sedikit demi sedikit akan mampu merubah pola fikir. Dan pada ahkirnya akan menghasilkan kontribusi produktif bagi bangsa Indonesia," lanjut Deng Ical.

Deng Ical sapaan Wakil Walikota Makassar tersebut mengatakan, tantangan terbesar saat ini bukan lagi penjajah dalam pengertian jaman dahulu, tetapi ancaman yang paling nyata adalah informasi yang bersifat Hoax kemudian diistilakan proxy war.

"Proxy war itu adalah manipulasi informasi-informasi yang membuat kita kemudian merubah pandangan yang ujung-unjungnya itu tingkah laku kita akan berubah menjadi tidak seiring dengan negara republik Indonesia sehingga tidak akan produktif," kata Deng Ical melalui rilis yang diterima tribun timur.com.

Politisi Partai Demokrat tersebut mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini adalah generasi yang memegang atau bahkan menjadi kunci keberhasilan NKRI

"Generasi muda kita sekarang ini menjadi kunci, apakah Makassar masih tetap nyaman dan Sulawesi Selatan masih aman dan damai, apakah Indonesia ini masih tetap menjadi negara kesatuan republik Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945," katanya.

Deng Ical melanjutkan bahwa apa yang dilakukan pada hari ini akan menentukan arah perjuangan bahkan pembangunan bangsa. Olehnya itu, tidak ada yang boleh merasa bahwa tidak ada citranya bagi bangsa ini.

"Kita semua ini secara personal sendiri, tetapi kalau ada yang bilang bahwa kita tidak memiliki kontribusi terhadap negara ini, itu semua salah karena yang menyimpulkan adalah kita pribadi bersama dengan teman-teman kita," jelasnya

"Satuji mungkin kita tetapi banyak teman-teman yang lain, yang setiap hari menemani untuk berdiskusi dan bertukar fikiran, sehingga nantinya sedikit demi sedikit akan mampu merubah pola fikir. Dan pada ahkirnya akan menghasilkan kontribusi produktif bagi bangsa Indonesia," lanjut Deng Ical.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved