Remaja yang Hamil di Luar Nikah Dibuang di Pulau ini, Ceritanya Memilukan
Para gadis remaja yang hamil di luar nikah dulu dianggap sebagai aib bagi para keluarga yang tinggal
Tentang suaminya, James Kigandeire, yang meninggal pada tahun 2001, ia mengungkapkan: "Oh, ia mencintai saya! Ia benar-benar menjaga saya.
"Ia mengatakan: 'Saya akan mengeluarkanmu dari hutan belantara, dan saya tidak akan membuatmu menderita'.
"Kami sudah memiliki enam orang anak. Kami tinggal bersama di rumah ini sampai ia meninggal."

Butuh waktu selama beberapa dasawarsa untuk bisa berdamai kembali dengan keluarganya.
Seraya tersenyum ia mengatakan: "Setelah saya memeluk agama Kristen, saya memaafkan semua orang, bahkan kakak laki-laki saya yang mendayung sampan membawa saya ke pulau itu. Saya akan pulang untuk mengunjungi keluarga saya, dan jika saya bertemu dengan mereka, saya akan menyapa mereka."
Kyitaragabirwe diyakini sebagai perempuan terakhir yang dibuang ke pulau itu.
Setelah agama Kristen dan pemerintah menerapkan aturan lebih kuat di wilayah tersebut, praktik membuang gadis hamil di luar nikah praktis hilang.
Meski begitu, para perempuan yang hamil di luar nikah tidak disukai selama bertahun-tahun.
Kyitaragabirwe mengutuk tindakan tersebut sambil mengatakan: "Saya memiliki tiga anak perempuan. Jika ada di antara mereka yang hamil sebelum mereka menikah, saya tidak akan menyalahkan ataupun menghukum mereka.
"Saya tahu hal itu bisa terjadi pada perempuan mana pun. Jika di jaman sekarang ada seorang perempuan muda hamil, ia akan datang ke rumah ayahnya dan diurus. Orang-orang yang melakukan praktik adalah orang-orang yang dibutakan mata hatinya."(bbc indonesia)