Saat SMK Widya Nusantara Maros 'Terbakar'
Beberapa menit setelah Damkar menangani kejadian tersebut, situasi kembali kondusif. Para siswa pun bisa ditenangkan.
Penulis: Ansar | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Gedung lantai dua gedung asrama SMK Widya Nusantara, Kelurahan Bontoa, Mandai Kabupaten Maros kebakaran saat proses pembelajaran sementara berlangsung, Rabu (26/4/2017).
Kebakaran ini baru diketahui saat seorang siswa ijin ke toilet. Dia melihat ada asap mengepul dari lantai dua gedung asrama.
Siswa tersebut tidak jadi buang air dan memilih lari dan melaporkan hal itu ke guru. Setelah itu, guru segera membunyikan sirene dan menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Semua siswa kemudian dievakuasi oleh guru dan tim sekolah aman ke titik kumpul yang sudah disediakan.
Baca: Simulasi Lakalantas, Polres Maros Tangani Tiga Korban Tabrakan
Baca: Kebakaran di Curio Enrekang, Kini Indo Wahid Tak Punya Rumah
Tak lama kemudian, tim Damkar datang untuk memadamkan api. Tim juga mengevakuasi dua korban yang berada di gedung asrama yang terbakar. Dua siswa ini sedang sakit saat kebakaran terjadi.
Beberapa menit setelah Damkar menangani kejadian tersebut, situasi kembali kondusif. Para siswa pun bisa ditenangkan.
Hal itu merupakan kejadian dalam simulasi penanggulangan bencana yang digelar di SMK Widya Nusantara Maros.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros Husair Tompo mengatakan, simulasi tersebut dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2017 pada 26 April ini.
"Dalam simulasi ini, kebakaran disebabakan adanya korsleting listrik dan melibatkan seluruh warga sekolah, yakni guru, pegawai dan seluruh siswa dan Damkar Maros," kata Husair.
Peringatan HKBN tingkat Kabupaten Maros yang dilaksanakan di SMK Widya Nusantara ini bertujuan untuk mendorong kewaspadaan bencana di lingkungan sekolah.
Husair Tompo mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai inisiatif dari pihak sekolah. SMK Widya Nusantara Maros aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana terutama mengantisipasi kebencanaan di lingkungan sekolah.
"Kami berharap, kegiatan ini menumbuhkan kesadaran warga agar selalu waspada dan siap terhadap bencana yang bisa tiba-tiba datang," ujarnya.