Najamuddin Arfah Sayangkan Anggota Dewan Adu Jotos di Kuburan
Perkelahian Muhtar Tompo dan Syamsuddin Carlos disebuah pemakaman kemarin terus menuai kritikan.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Perkelahian Muhtar Tompo dan Syamsuddin Carlos disebuah pemakaman , Kampung Bungloe, Desa Bontomate'ne, Kecamatan Turatea, Minggu (23/04/2017) kemarin terus menuai kritikan.
Pasalnya, yang terlibat dalam perkelahian ini merupakan anggota Dewan. Muhtar Tompo selaku anggota DPR RI dan Syamsuddin Carlo selaku anggota DPRD Sulsel.
"Apa yang dipertontonkan oleh dua anggota legislatif kita saat penguburan mantan Wawali Makassar tentu sangat kita sesalkan. Karena telah menampilkan perilaku yang memalukan martabat dirinya sebagai tokoh publik," kata mantan ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Makassar, Najamuddin Arfah.
Baca: Saling Lapor, Syamsuddin Karlos Juga Laporkan Mukhtar Tompo ke Polres Jeneponto
Baca: Keluarga Besar Supomo Guntur: Sangat Kecewa Atas Perkelahian Mukhtar Tompo vs Syamsuddin Karlos
Aktivis HMI ini, menganggap perkelahian itu akan menjadi citra yang buruk bagi legislator yang merupakan panutan masyarakat. Sebab, mereka adalah tokoh publik yang mestinya menjaga etika di depan umum.
"Apapun alasannya, sikap dan tindakan tersebut sangat disesalkan, kedua anggota dprd tersebut mestinya secara terbuka melakukan permohonan maaf kepada publik, masyarakat khususnya konstituennya di Sulsel," harapnya.
Insiden keributan ini terjadi, ketika kedua belapihak melayat di pemakaman mantan Wawali Makassar, Supomo Guntur, di Dusun Bungloe Deaa Bontomate'ne, Kecamatan Turatea, Jeneponto, Minggu (23/04/2017) siang kemarin. (*)