Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub DKI Jakarta

Sisa 6 Bulan Pimpin Jakarta, Ahok-Djarot Bakal Kebut Program Ini

Pasangan Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat kalah dalam hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Editor: Ilham Mangenre
HANDOVER
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertemu dengan bakal penggantinya, Anies Baswedan. Didampingi Erwin Aksa, Anies datang ke Balai Kota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2017) sekitar pukul 09.30 WIB. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana mempercepat realisasi berbagai program dalam sisa enam bulan masa kepemimpinannya di Jakarta.

Pasangan Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat kalah dalam hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua yang digelar Rabu (19/4/2017).

Baca: Soal Rumah DP 0 Persen, Anies: Ini Contoh Pemerintah Berpihak pada Warga Miskin

"Kami tinggal enam bulan (menjabat), tentu kami harus kebut. Kalau kemarin kami sambung sampai tahun 2022, kami bisa lebih santai sedikit. Kalau waktunya cuma enam bulan ini, kami harus cepat kerjanya," kata Ahok di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017).

Baca: VIDEO: Kata Direktur Komersial Angkasa Pura Terkait Perluasan Bandara Sultan Hasanuddin

Ada beberapa program yang akan dipercepat Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot.

Pertama, terkait target warga memiliki sertifikat kepemilikan lahan.

Dia juga berencana memasukkan pembelian bahan bangunan ke e-Katalog LKPP.

Pembelian bahan bangunan itu untuk program bedah rumah.

"Jadi nanti kalau DKI punya pasukan merah untuk memperbaiki rumah orang, misalnya butuh berapa genteng, semen berapa harganya, pintu berapa, kami harapkan dengan dasar ini bisa menyelesaikan perbaikan semua rumah kumuh yang ada di Jakarta," kata Ahok.

Ia melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta juga akan merealisasikan pembelian lahan dengan pembayaran 2,5 kali NJOP.

Ahok menawarkan penertiban kampung kumuh dengan pembelian lahan senilai 2,5 kali NJOP.

Ahok mengatakan sudah ditawari lahan seluas 1 hektare di Cengkareng, Jakarta Barat.

Lahan itu dapat dibangun rumah susun.

"Dengan pola ini ke depan, semua permukiman kumuh di Jakarta bisa bagus," kata Ahok.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved