Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Kartini 2017

Wanita Pinrang Ini Sukses Rintis e-School, Ini Tujuan Mulianya

Tidak meratanya kondisi dan kualitas pendidikan di kota dan daerah merupakan salah satu alasan Hajar merintis lembaga pendidikan.

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Imam Wahyudi
zoom-inlihat foto Wanita Pinrang Ini Sukses Rintis e-School, Ini Tujuan Mulianya
hery/tribunpinrang.com
Hijriah Syam

TRIBUNPINRANG.COM, MATTIRO BULU - Berangkat dari kegelisahan melihat maraknya kesenjangan pendidikan di Indonesia, perempuan tangguh asal Pinrang ini berhasil membangun lembaga pendidikan.

Diusianya yang masih terbilang muda, ia telah berhasil memaslahatkan pendidikan anak bangsa, khususnya di Kabupaten Pinrang.

Namanya, Hijriah Syam (30). Lahir di Bua, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, 16 Oktober 1986.

Lembaga pendidikan dirintisnya itu diberi nama e-School, yang prioritas menyasar peserta didik usia dini.

Lembaga itu resmi berdiri pada 15 Mei 2011 lalu.

Bunda Hajar, sapaan akrab Hijriah Syam mengaku, pembangunan e-School itu ia rintis dengan menggunakan dana pribadi.

"Modal itu dari uang tabungan saya sejak kuliah, ditambah dengan uang pembinaan ketika menjuarai lomba," tuturnya saat dikonfirmasi TribunPinrang.com, Kamis (20/4/2017).

Tidak meratanya kondisi dan kualitas pendidikan di kota dan daerah merupakan salah satu alasan Hajar merintis lembaga pendidikan.

"Hal itu mulai saya renungkan kala menempuh pendidikan di SMAN 2 Tinggimoncong tahun 2003," katanya.

"Saat itu, saya merasa sedikit kesulitan bersaing dengan teman-teman sekolah, yang notabene berasal dari berbagai provinsi. Mulai dari Aceh Jawa, Sumatera, hingga Papua," kata Hajar menambahkan.

Sejak saat itu, lanjutnya, ia pun berjanji dalam hati akan membangun sebuah lembaga pendidikan atau sekolah, agar tak nampak tertinggal dengan peserta didik yang ada di perkotaan.

"Atas nama janji yang telah tertoreh dalam hati, saya pun berusaha keras menepati itu," ucap Hajar.

Ibu dua anak itu menceritakan, tak sedikit rintangan dan cobaan yang dihadapi saat perintisan hingga dijalankannya proses belajar-mengajar di lembaga e-School itu.

Mulai dari belum-adanya tanah permanen untuk lembaga itu, hingga luapan kata-kata meremehkan yang kerap muncul dari orang-orang sekitar.

Namun, hal itu tak menyurutkan semangat Hajar untuk terus berjuang atas nama kemaslahatan pendidikan anak bangsa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved