Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jaksa Tuntut Ahok Bersalah dan Dipidana 1 Tahun Penjara

Dalam materinya, penuntut umum mendasarkan tuntutan dari dakwaan terhadap Ahok.

Editor: Edi Sumardi
HAND OVER
Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipeluk kakak angkatnya, Nana Riwayatie, seusai menjalani sidang perdana dugaan penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Selasa (13/12/2016). 

Kekalahan pasangan Ahok dan Djarot sekaligus petahana tak lepas dari sejumlah blunder Ahok, antara lain soal 'Dibohongi pakai Al Maidah ayat 51.'

Blunder tersebut berawal dari pernyataan Ahok saat program panen ikan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

Dalam pernyataannya di Pulau Pramuka, Ahok mengatakan, "... Kan bisa saja dalam hati kecil, bapak, ibu enggak bisa pilih saya karena dibohongi pakai surat Al Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak bapak, ibu."

Pernyataan Ahok tersebut kemudian menjadi viral karena rekamannya beredar melalui media sosial, satu di antaranya dari akun Buni Yani pada Facebook.

Pemilik akun, Buni Yani diketahui sebagai satu di antara netizen pertama yang mengunggah video itu pada media sosial, namun hanya potongannya atau tak utuh.

Dalam potongan video tersebut, kata "pakai" ternyata hilang.

Entah apa penyebabnya hingga memunculkan berbagai perdebatan karena maknanya dianggap berbeda.

Akibat mengunggah rekaman itu, sosok Buni Yani kemudian tenar.

Namun, dia harus menerima risiko karena dianggap menjadi provokator dalam isu SARA, dilaporkan kepada pihak berwajib, hingga mendapat teror.

Tak hanya itu, Buni Yani dianggap berpihak kepada rival pasangan Ahok dan Djarot dan kontestasi politik ini, tapi anggapan itu kemudian dibantah langsung oleh Buni.

Kekalahan pasangan Ahok dan Djarot pada hari ini oleh sejumlah tweeps dinilai berkat "jasa" Buni, dosen sebuah perguruan tinggi ternama di Jakarta sekaligus alumnus perguruan tinggi di Amerika Serikat.

"Buni Yani" pun langsung menjadi trending topic ketika hasil quick count menyatakan pasangan Anies dan Sandiaga sebagai pemenang kontestasi.

Sejumlah tweeps menulis kicauan satire soal sosok Buni.

Ada yang menyebut dia sebagai "pahlawan" kemenangan pasangan Anies dan Sandiaga, harus mendapat penghargaan, hingga namanya harus diabadikan sebagai nama jalan.

Pemilik akun @donnnjuann menulis kicauan, "Kalo diibaratkan sepak bola, Buni Yani ini layak dapat Ballon D'Or. Buni Yani ini akar dari segala demo al maidah. Akar kekalahan Ahok."

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved