Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Forum Alumni dan Mahasiswa Tuntut Polisi Proses Penganiaya Dosen FT Unhas

Insiden tersebut menimpa Syahid saat hadir pada diskusi yang digelar Lentera Negeri di Volunteer Coffee, BTN Antara, Kecamatan Tamalanrea

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Forum Alumni dan Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin mengecam Insiden pembubaran paksa dan dugaan penganiayaan yang menimpa Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Syahid Arsjad ST MT. 

Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Forum Alumni dan Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin mengecam Insiden pembubaran paksa dan dugaan penganiayaan yang menimpa Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Syahid Arsjad ST MT.

Insiden tersebut menimpa Syahid saat hadir pada diskusi yang digelar Lentera Negeri di Volunteer Coffee, BTN Antara, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Kamis (13/4/2017) malam lalu.

Anggota komunitas Lentera Negeri mengadakan diskusi tersebut yang membahas mengenai trik mendapatkan beasiswa keluar negeri.

Baca: Diskusi Tentang Kuliah di Luar Negeri, Pembicara dan Aktivis Lentera Negeri Dipukul

Namun saat diskusi sementara berjalan, sekelompok orang datang membubarkan diskusi tersebut dengan dalih diskusi tersebut menyebarkan paham sesat.

Beberapa peserta diskusi disebut mendapat pemukulan dan beberapa barang milik peserta diambil secara paksa dan belum dikembalikan.

Salah satu alumni, Rahmat Sasmito mengatakan tindakan penyerangan ke kelompok tertentu dengan mengatasnamakan agama adalah tindakan intoleran.

"Kami mengutuk dan meminta pelaku bertanggung jawab. Ada korban fisik dan mental dalam kejadian itu, dan kami minta dipulihkan," kata Rahmat saat menggelar pertemuan di Temu Cafe, Jl Boulevard Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2017) malam.

Baca: Aktivis Lentera Negeri Dianiaya dan Diskusinya Dibubarkan Paksa, Ini Desakan LBH Makassar

Forum yang juga diikuti HMI Makassar Timur tersebut mempertanyakan tindakan oknum tersebut yang diduga melakukan penganiayaan.

"Kenapa harus dipukul dan barang-baranya diambil paksa. Sebelum mengambil langkah, harusnya mengedepankan dialog karena kita menjaga kedamaian. Dialog itu murni kegiatan sosial untuk mahasiswa, menyalurkan hobinya untuk bersosial, tidak ada politik agama, dan tidak benar jika ada stigma soal agama," pungkasnya.

Ia pun mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini.

"Kami mau proses hukum harus berjalan. Ini kesalahpahaman soal aliran. Kami tidak membenarkan tundakan intoleran apapun agama dan alirannya. Proses hukum harus ditegakkan," tegasnya.

Baca: Ketua FUIB Sulsel Sesalkan Insiden Pembubaran Paksa Diskusi Lentera Negeri

Forum tersebut juga mengaku akan berdialog dengan pihak kepolisian untuk mempertanyakan kelanjutan hukum kasus tersebut.

"Hari Senin kami akan melakukan dialog untuk mempertanyakan kelanjutan hukum yang berjalan, karena sampai sekarang tidak ada yang bertanggung jawab. Barang-barang pribadi korban juga tidak ada yang kembali," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved