Selain Dendam, Ternyata ini Motif Lain Andi Lala Menghabisi 1 Keluarga di Medan
Hal itu terungkap setelah penyidik terus melakukan pengembangan atas kasus ini.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Mustaqim Indra Jaya
MEDAN, TRIBUN-TIMUR.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan motif pembunuhan sadis keluarga di Mabar mulai berkembang ke arah pelaku ingin menguasai uang penjualan tanah yang dilakukan korban.
Hal itu terungkap setelah penyidik terus melakukan pengembangan atas kasus ini.
Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto mengatakan motif pembunuhan terhadap lima orang korban bukan lagi hanya dilatarbelakangi persoalan dendam terhadap korban.
"Kini motifnya sudah mengarah ke persoalan uang hasil penjualan tanah milik korban," ungkap Agus, Rabu (12/4/2017).
Sehingga, tim gabungan terus melakukan pengejaran terhadap otak pelaku pembunuhan, Andi Matalata alias Andi Lala untuk mengungkap motif sebenarnya dibalik kasus ini.
Sebelumnya, tim gabungan dari Polda Sumut, Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan sadis sekeluarga pada Rabu (12/4/2017) pagi tadi di dua lokasi berbeda.
Agus Andrianto mengatakan dua pelaku yang tertangkap yaitu Andi Syahputra (27) warga Jalan Sempurna Gang Buntu Sekip, Lubukpakam, Deliserdang dan Irwansyah (33) warga Jalan Galang Simpang Jalan STM, Lubukpakam, Delisedang.
"Seperti rekan-rekan sudah ketahui, benar dua pelaku yaitu A dan I telah ditangkap tim. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda, yaitu di Lubukpakam dan Air Batu Asahan," kata Agus di depan gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).
Agus mengatakan saat ini tim gabungan tengah dalam perjalanan menuju ke Polda Sumut. Setelah itu keduanya akan langsung menjalani pemeriksaan.
9 Fakta Andi Lala
Siapa sebenarnya Andi Lala? Berikut fakta-fakta tentang pria 35 tahun itu.
1. Tukang Las
Sehari-hari Andi Lala bekerja sebagai tukang las. Ia juga menyediakan jasa penyewaan tenda untuk Pernikahan. Informasi lain menyebut ia juga menjalani bisnis gadai sepeda motor dan mobil. Sedangkan istrinya Reni Safitri hanya ibu rumah tangga biasa. Oleh warga setempa Reni kadang ditunjuk sebagai bendahara pengajian.
2. Aktif di kegiatan keagamaan
Keterkejutan warga, bukan tanpa sebab. Dalam kesehariannya, Andi Lala dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah di masjid. Ia juga sosok yang supel dan bersahabat.
Tak sekadar rajin beribadah, Andi Lala merupakan figur aktif dalam kegiatan keagamaan. Warga bertanya-tanya saat penggeledahan rumah dilakukan personel Polri. 'Bagaimana mungkin?' begitu gumaman warga.
3. Pernah dipenjara
J Tamba, warga Lubukpakam, menceritakan Andi Lala pernah masuk penjara terkait kasus penadah sepeda motor dan mobil. Andi Lala dikenal luas sebagai mafia mobil dan sepeda motor di kawasan Deliserdang, Sumatera Utara.
4. Punya banyak teman polisi
Masih menurut J Tampa, Andi Lala adalah mafia. Ia sudah dikenal luas sebagai agen gadai mobil dan sepeda motor. Hampir semua kolektor leasing kenal Andi Lala. Selain itu, katanya, sebagai agen gadai sepeda motor dan mobil, terbesar di Deliserdang, Andi Lala banyak dibekap aparat penegak hukum. Artinya banyak temannya tentara dan polisi.
5. Anak bungsu
Andi Lala merupakan anak bungsu dari empat sekeluarga. Adapun kakaknya bernama Atik (44), Anto (40), Ila (38) dan Andi Lala. Sebagai anak bungsu Andi Lala memperoleh warisan rumah dari orangtuanya yang saat ini dia tempati.
6. Sering pukul istri
Sisi hitam Andi Lala yang lain adalah sering memukul istrinya Reni Safitri. Oleh warga meski sering dipuku;l Reni disebut tak pernah melawan perintah suaminya, termasuk saat dia diajak kabur bersama.
7. Punya satu anak
Dari pernikahannya dengan Reni, Andi lala memiliki satu putra berinisial RDI yang masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar.
8. Hubungan dengan korban
Istri Andi Lala, Reni Safitri adalah sepupu-an dengan Sri Ariyani, istri dari Riyanto (korban pembunuhan). Artinya Andi Lala tak lain adalah abang ipar korban. Banyak warga mendengar kabar Sri Ariyani dengan Reni pernah cekcok masalah harta warisan. Tersiar kabar keluarga Reni meminta bagian dari penjualan tanah ganti rugi pembangunan jalan tol Medan-Tebingtinggi.
9. Pengedar Narkoba
Informasi terkini, Andi Lala juga pemain narkoba. Ia dikenal juga sebagai pengedar sabu-sabu. “Kalau kamu tanya di dekat rumahnya pasti yang baik-baik diceritakan karena di sana keluarga semua. Tapi coba agak jauh sedikit," ujar salah satu sumber.
Lima korban pembunuhan tersebut adalah Riyanto (40 tahun), Sri Ariyani (38)--istrinya, dua anak mereka, Naya (13) dan Gilang Laksono (8), serta Sumarni (60), ibu mertua Riyanto.
Lima jenazah korban sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Muslim di Jalan Kawat VII, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Senin. Hanya seorang bayi di bawah usia lima tahun, Kinara (4), anak bungsu Riyanto-Sri, yang selamat pada peristiwa tersebut.
Saat Tribun menyambangi lokasi kejadian, Wagiman (66), orangtua almarhum Riyanto (40) duduk tak jauh dari rumah anaknya itu. Ia semula tampak berbincang dengan beberapa kerabat di gang sempit, yang mengarah ke lokasi pembunuhan.
"Yang saya dengar memang katanya ada yang sudah ditangkap. Tapi, saya tidak tahu siapa pelakunya," ungkap pria tersebut, Selasa (11/4). Sembari berdiri di dekat pintu masuk rumah keluarganya itu, Wagiman mengaku, bersyukur beberapa pelaku sudah diamankan.
Wagiman meminta pelaku dapat hukuman setimpa ldengan perbutannya. Sebab, menurutnya, perbuatan pelaku, yang tega membunuh anak-anak, sangat tidak berprikemanusiaan.
"Ya, kalau bisa mereka itu dihukum mati saja. Karena, cucu saya yang tidak tahu apa-apa, tega mereka bunuh begitu," ungkap Wagiman dengan bibir gemetaran dan kedua matanya mulai berkaca-kaca.
Pascapembunuhan, Andi Lala sempat muncul di lokasi kejadian pada Minggu sore, selepas rombongan Kapolda Sumut pulang. Kala itu, Andi Lala tampak buru-buru pamit untuk pulang ke rumahnya di Lubukpakam, Deliserdang.
"Saya waktu itu enggak ngeh kalau dia terlibat. Tetapi, gelagatnya waktu itu aneh sekali. Ketika datang Minggu sore itu, dia buru-buru mau pulang," kata Saripon.
Saat datang ke lokasi kejadian, Andi Lala ditemani isterinya, Reni, menumpangi mobil pikap. Saat itu, katanya, Andi buru-buru pamit.
"Pengakuan dia sama saya, katanya mau ngantar sepeda. Pas pemakaman semalam pun sudah enggak nampak dia. Rupanya dia pelakunya," ungkap Saripon.