Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Puang Sinu Gayuh Becak di Usia 83 Tahun, Tetap Tegar Meski Hidup Pas-pasan

Puang Sinu' kerap mangkal di depan Bank Sulselbar dan Kantor Pos Sidrap untuk mencari penumpang.

Penulis: Amiruddin | Editor: Mahyuddin
amiruddin/tribunsidrap.com
Puang Sinu' bersama becak tuanya di depan Bank Sulselbar Cabang Sidrap, jl Jenderal Sudirman, Pangkajene, Sidrap, Rabu (12/4/2017). 

Laporan Wartawan TribunSidrap.com, Amiruddin

TRIBUNSIDRAP.COM, PANGKAJENE - Saat umur sudah mulai uzur, umumnya orang tua hanya menghabiskan waktunya di rumah bersama keluarga.

Namun itu tak berlaku bagi Puang Sinu'.

Umurnya kini sudah menginjak angka 83 tahun.

Lebih tua dari republik ini, yang baru merdeka tahun 1945.

Ia tak seperti pria seusianya yang tinggal di rumah menikmati masa tua.

Tiap hari ayah empat anak itu mengayuh becak tuanya demi mencari nafkah.

Baca: Ciduk 2 Pengedar Sabu, Polisi Sita 12 Saset di Salomallori Sidrap

"Jam 8 pagi adama di sini tunggu penumpang. Pulang ke rumah biasanya sorepi nak," katanya kepada TribunSidrap.com, saat menunggu penumpang di depan Kantor Bank Sulselbar Cabang Sidrap, Jl Jenderal Sidirman, Pangkajene, Sidrap, Rabu (12/4/2017).

Puang Sinu' kerap mangkal di depan Bank Sulselbar dan Kantor Pos Sidrap untuk mencari penumpang.

"Di sini ji biasa ada penumpang. Kalau di tempat lain susahki dapat karena adami bemor dan ojek," ujar pria yang sudah 20 tahun bekerja sebagai pengayuh becak itu.

Penghasilan pria kelahiran Desa Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe, Sidrap itu tidak menentu.

Tarif untuk menggunakan jasanya hanya Rp 4.000 sampai Rp 5.000, tergantung jarak.

"Biasa Rp 20 ribu ji per hari atau paling banyak Rp 50 ribu. Itupun biasa kalau ada yang bayar sewa becak lebih," ujarnya.

Puang Sinu' saat ini tinggal bersama anaknya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved