Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masih Mulus, Ruas Jalan Komplek Kantor Bupati Maros Diaspal Lagi, LSM Heran

Seharusnya, pemerintah memperbaiki ruas jalan yang rusak parah, bukannya jalan mulus yang diaspal kembali.

Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ANSAR
Ruas jalan Asoka kompleks kantor Bupati Maros sudah diaspal namun masih bergelombang. Padahal tahun lalu, ruas jalan ini baru diaspal. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Ruas jalan Asoka sekitar kantor Bupati Maros diaspal lagi, padahal kondisinya masih mulus dan belum ada kerusakan atau keretakan.

Hal tersebut menjadi pertanyaan bagi, Bupati LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRa) Maros Muh Amri, Selasa (11/4/2017).

Menurutnya, pengerjaan jalan tersebut hanya pemborosan anggaran saja. Seharusnya, pemerintah memperbaiki ruas jalan yang rusak parah, bukannya jalan mulus yang diaspal kembali.

"Saya heran, kenapa jalan mulus diaspal kembali. Ada ada. Apakah anggaran pembangunan di pemkab Maros terlalu berlebihan sehingga jalan bagus diperbaiki," katanya.

Baca: VIDEO: Suasana UNBK Hari Pertama di SMAN 1 Maros

Baca: Listrik Padam, Peserta UNBK SMAN 1 Maros Panik

Pengerjaan jalan tersebut dimulai pekan lalu. Setelah dikerja, ruas jalan justru bergelombang dan tidak menghasilkan pengerjaan yang memuaskan.

Ruas jalan di sekitar kantor Bupati diaspal pada pertengahan tahun 2016 lalu. Namun sebelum cukup setahun, ruas jalan depan kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) ini diaspal kembali.

"Kalau banyak sisa anggaran, kenapa tidak dipakai untuk membangun di daerah pelosok supaya warga menikmatinya. Kenapa harus pegawai terus yang menikmati jalan bagus," katanya.

Kejari Maros Diminta Usut

Ia juga meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros untuk turun memantau dan mengecek kondisi pembangunan jalan yang terkesan asal-asalan di sekitar kantor Bupati.

"Kami minta Kejaksaan memantau dan mengusut proyek asal-asalan itu. Kenapa belum ada kerusakan jalan, sudah dilakukan pengasapalan ulang," katanya.

Dia curiga ada penyalahgunaan anggaran dalam pengasapalan tersebut. Anggaran pembangunannya juga harus jelas.

"Sekarang pengerjaan aspalnya sudah berhenti. Alat bertanya juga sudah tidak ada. Apakah memang ada kesengajaan pengrusakan. Makanya kami minta Kejari turun perjelas barang ini,"katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved