VIDEO ON DEMAND
VIDEO: Begini Proses Pembersihan Benda Pusaka Kerajaan Bone
Benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone yang dibersihkan diantaranya Teddung Pulaweng (Payung Emas).
Penulis: Justang Muhammad | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Pemerintah Kabupaten Bone melakukan ritual adat yang dikenal dengan Mattompang Arajang atau membersihkan benda-benda pusaka.
Mattompang bermakna membersihkan (benda-benda pusaka), sementara Arajang memiliki makna benda yang sakral, dikatakan sakral karena pernah digunakan Raja Bone Arung Palakka dalam menghadapi musunya.
Benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone yang dibersihkan diantaranya Teddung Pulaweng (Payung Emas).
Juga ada Pusaka Raja Bone Arung Palakka, Salempang pulaweng (kalung emas) seberat 5 kilogram, Kawelang Latea Riduni (Badik), dan La Salaga (Tombak).
Ritual itu dipimpin langsung oleh Bissu di depan para pejabat Sulsel dan Pejabat Bone.
Prosesi sakral itu biasanya hanya digelar secara tertutup di Museum Arajang Kompleks Rujab Bone.
Dalam rangka Hari Jadi Bone ke-687, Mattompang Arajang digelar secara terbuka di Halaman Rujab Bupati Bone di Jl Petta Ponggawae, Kecamatan Tanete Riattang, Bone, Sulsel, Selasa, (5/4/2017).
Bupati Bone Dr A Fahsar M Padjalangi mengatakan prosesi Mattompang Arajang merupakan kekakayaan budaya dan kearifan lokal Kabupaten Bone.
Fahsar menuturkan pusaka peninggalan Kerajaan Bone itu sudah terpelihara baik selama kurang lebih 500 tahun silam.
" Peninggalan Kerajaan Bone tetap terpelihara dari segi kemurnian dan keasliannya hingga sekarang, seluruh benda benda pusaka tetap terjaga dengan baik," kata Fahsar di depan tamu undangan.
Ketua Golkar Bone itu menambahkan kejayaan Kerajaan Bone dan nilai-nilai luhur perjuangan Kerajaan Bone di masa lalu itu yang diaplikasikan orang Bone, sehingga melahirkan putera terbaik bangsa.
"Nilai-nilai ini pula yang senantiasa diaplikasian putera putera terbaik Bone sehingga tampil sebagai pemimpin,baik bidang birokrasi maupun yang lainnya, nilai-nilai Bone yang dilandasi Sumange Tea Lara, semangat dan teguh dalam pendirian," tambah Fahsar
Tidak sembarang tamu yang bisa melihat maupun menyentuh langsung pusaka Raja Bone Arung Palakka itu karena tersimpan dan terkunci rapi di Museum Arajang, Kompleks Rujab Bupati Bone.
Namun, di Hari Jadi Bone ke-687, pusaka peniggalan Raja Bone itu disaksikan oleh ribuan tamu undangan.
Acara cara itu disaksikan Wagub Sulsel Agus Arifin Nu'mang, Ketua DPRD Sulsel Moh. Roem dan Ketua Harian Golkar Sulsel Nurdin Halid.