Siswi SMAN 1 Pinrang yang Tewas di Gunung Bambapuang Sempat Merengek ke Orangtuanya
Ayah Luluk, Jumali alias Ali, mengatakan, anaknya berangkat ke Enrekang bersama dua rekan, Selasa (4/4/2017) pagi.
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Ilham Mangenre
TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO- Luluk Praptiningsih (17) sempat merengek kepada orangtuanya lantaran tidak diizinkan ke Enrekang mendaki Gunung Bambapuang.
Siswi SMAN 1 Pinrang itu akhirnya tewas terjatuh saat mendaki Gunung Bambapuang, Desa Tindalun, Kecamatan Anggeraja, Selasa (4/4/2017).
Jenazah Luluk saat ini disemayamkan di rumah duka, Kampung Tassokkoe, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang.
Kabarnya, sebelum ke Enrekang, Luluk sempat enggan berangkat ke sekolah.
Tak tega melihat itu, orangtua Luluk pun terpaksa mengizinkan putri sulungnya itu berangkat ke Bambapuang.
Ayah Luluk, Jumali alias Ali, mengatakan, anaknya berangkat ke Enrekang bersama dua rekan, Selasa (4/4/2017) pagi.
"Dua rekannya berboncengan, sementara anak saya mengendarai motor sendirian," kata Ali kepada Tribunpinrang.com, Rabu (5/4/2017).
Ali menyebut Luluk merupakan sosok anak yang jarang keluar rumah.
"Itu pun kalau keluar rumah, pasti diantar sama saya. Entah kenapa anak saya tiba-tiba ingin keluar dan naik motor sendirian," ujar Ali.
Ibunda Luluk, Nursiah alias Nuru, belum bersedia komentar.
Dia terlihat masih syok kehilangan putri kesayangannya.
Luluk tercatat siswi kelas XI IPS 4.
Rencananya, jenazah dikebumikan di TPU Kampung Tassokkoe, Kecamatan Watang Sawitto siang ini. (*)
