Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini 4 Peristiwa Kemunculan Ular Piton Raksasa di Sulbar yang Gegerkan Warga

Berikut sejumlah catatan kemunculan ular piton di sekitar permukiman warga di Sulawesi Barat:

Editor: Ilham Arsyam
Akbar dan Ular Piton 

TRIBUN-TIMUR.COM - Peristiwa tewasnya seorang petani sawit di Mamuju Tengah Sulawesi Barat akibat dimangsa ular piton menggerkan dunia.

Rupanya Sulbar khususnya dikenal adalah sarang ular piton.

Kemunculan ular piton bagi warga di sana bukanlah sesuatu yang aneh.

Baca: Perempuan ini Terlilit Ular Piton, Menyusul Kemudian Akbar Ditelan Utuh di Kebunnya

Mereka sudah kerap menjumpai ular raksasa itu dalam aktivitas mereka sehari-hari.

Berikut sejumlah catatan kemunculan ular piton di sekitar permukiman warga di Sulawesi Barat:

Awal Januari 2010

Warga Desa Onang, Kecamatan Tubo, Kabupaten Majene, misalnya, dihebohkan dengan munculnya seekor ular piton raksasa yang memangsa kambing ternak milik warga.

Ular piton sepanjang mencapai 7,5 meter ini diduga kelaparan hingga mencari mangsa ke permukiman penduduk.

Ular tersebut pun dibunuh warga dengan menggunakan bambu runcing dan parang panjang karena khawatir memangsa manusia, terutama anak-anak.

Warga mengaku kaget karena sebelumnya tak pernah melihat ular piton sepanjang 7,5 meter.

Mantan Bupati Majene, Kalma Katta, yang kebetulan melintas di kawasan tersebut juga ikut terkejut dengan ular piton berukuran besar yang tidak pernah dilihatnya sebelumnya.

Saat itu, ular piton baru saja dibunuh warga karena kerap memangsa ternak. Dia lalu meminta bangkai ular piton itu dibawa untuk kepentingan penelitian terkait satwa ular.

“Saya sendiri baru kali ini melihat piton sepanjang ini. Saya sudah minta diawetkan siapa tahu nanti bermanfaat untuk kepentingan penelitian satwa liar,” tutur Kalma.

Baca: ‘Saudara’ Ular Piton Pemangsa Akbar Muncul, Warga Ketakutan

27 September 2013

Warga Desa Kanang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, dihebohkan dengan munculnya ular piton sepanjang 6,5 meter di kawasan permukiman penduduk.

Ular yang dikenal pemalu ini memburu mangsa hingga ke permukiman karena diduga sedang kelaparan.

Selama empat hari berturut-turut warga menemukan ular sejenis sedang memangsa ternak warga, seperti kambing, ayam dan anak sapi.

Empat ekor ular piton berukuran 4 meter hingga 6 meter pun ditangkap warga. Syarifuddin, warga Desa Kanang, mengaku resah dengan kawanan ular piton tersebut.

“Sudah seringkali kami temukan ular piton. Warga mengeluh karena sering kehilangan ternak dan ayam,” ujar Syarifuddin saat itu.

Syarifuddin meyakini masih banyak kawanan ular piton di hutan di sekitar permukiman mereka.

Pasalnya, warga kerap melihat ular piton berbagai ukuran kerap muncul dan hilang di sekitar permukiman.

12 Januari 2015 dinihari

Zahir, seorang pemuda di Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali Mandar, terluka usai berjibaku melawan ular piton sepanjang lima meter yang masuk ke pemukiman penduduk,.

Kejadiannya berawal saat ular yang diduga tengah kelaparan itu melintas di perkampungan dan menggigit Zahir yang sedang berjalan kaki.

Zahir pun lalu terlibat pergumulan dengan ular yang diduga tengah kelaparan itu.

Zahir bahkan sempat terlilit ular itu, karena tak mampu mengimbangi kekuatan reptil tersebut.

Beruntung ada Amang, seorang tetangga Zahir, yang melintas di lokasi tersebut dan membantu Zahir.

Ular sanca itu baru melepaskan gigitan di tangan Zahir, setelah Amang menarik-narik ekor ular tersebut.

Menurut Amang, butuh waktu hingga satu jam lebih untuk menjinakkan ular itu. Setelah itu, sejumlah warga yang kemudian datang dapat menjinakkan ular itu dan dimasukkan ke dalam karung.

“Saya sempat menarik-narik ekornya agar bisa melepaskan gigitannya, beruntung ular ini akhirnya lepas setelah saya tarik,” ujar Amang.

Zahir yang sempat digigit ular sanca tersebut mengalami luka parah di tangan dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara, ular sanca yang ditangkap itu akan dijual kepada para pencinta binatang dan uangnya akan digunakan untuk biaya pengobatan Zahir.

20 Oktober 2015

Seekor ular piton berukuran 4,5 meter muncul di permukiman warga.

Diduga sang ular sedang menyelamatkan diri saat ribuan hektar hutan di Kelurahan Sulewatang, Kecamatan Polewali, terbakar.

ular piton ini pertama kali ditemukan sedang bergelantungan di pohon oleh warga bernama Hendrik.

Sebelumnya, warga menemukan belasan ular piton melintasi permukiman mereka. Hendrik terpaksa melukai ular ini dengan parang panjang karena melawan saat akan ditangkap.

“Mungkin ularnya sedang kepanasan dan lari ke pemukiman warga. Karena khawatir menerkam ternak dan warga, terutama anak-anak, saya berusaha menangkapnya. Tetapi karena melawan, saya terpaksa memarangi kepalanya,” ujar Hendrik yang mengaku sempat bergulat dengan piton sebelum ditangkap oleh warga. (Kontributor Kompas Polewali, Junaedi)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved