Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Sosok Gadis Belawa Wajo yang Bunuh Diri karena Uang Panaik di Mata Tetangga

Tetangga Cuppi yang lain, Muliarni, juga mengisahkan, semasa hidup, gadis penjaga kios kosmetik tersebut jarang kumpul dengan tetangganya.

Penulis: St Hamdana Rahman | Editor: Imam Wahyudi
st hamdana/tribunwajo.com
Rumah orang tua Almarhumah Sulfiani, Kelurahan Malakke, Kecamatan Belawa, Wajo, Sulsel. 

TribunWajo.com telah menelusuri kabar ini.

Sahabat Sulfiani, Suriana, membenarkan kabar dari pemilik akun 'Ummul Exhelq'.

"Saat Cuppi (sapaan Sulfiani) hendak diantar ke Puskesmas, kerabatnya bilang ke saya 'Cuppi minum racun, mau diantar ke rumah sakit'," kata Suriana kepada TribunWajo.com, Senin (6/3/2017).

Suriani bercerita, Cuppi memang sudah beberapa kali curhat ingin mengakhiri hidupnya.

"Dia curhat kalau semua orang tidak mengizinkan hubungannya dengan Tahir," ujar Suriani, sahabat almarhumah yang lain.

Selain itu, kata Suriani, kakak Sulfiani yang bernama Anti, ingin menjodohkan Sulfiani dengan lelaki lain.

"Malam sebelum meninggal, dia juga bercerita di BBM (BlackBerry Messenger) katanya mau dijodohkan dengan lelaki pilihan kakaknya, karena kalau dengan lelaki pilihan kakaknya itu, kehidupannya akan baik, tapi Sulfiani tidak menerima pinangan tersebut karena tidak ingin menyakiti pacarnya, Tahir," kata Suriani mengungkapkan.

Suriani pun mengatakan, Sulfiani dilarikan ke Puskesmas Belawa setelah menenggak racun.

"Saat Sulfiani diangkat masuk ke mobil untuk dibawa ke Puskesmas, saya kebetulan berada didekat rumahnya, di tukang jahit. Saya bertanya 'Sulfi kenapa?', seorang kerabat yang tidak saya kenal, menjawab 'minum-ki racun'," ujar Suriani kepada TribunWajo.com.

Keluarga Membantah

Terpisah, keluarga membantah kabar Sulfiani meninggal karena bunuh diri.

"Tidak benar gosip yang beredar," kata kakak kandung Sulfiani, Senni (27) kepada TribunWajo.com di kediamannya, Senin (6/2/2017).

Senni menyampaikan bahwa Sulfiani meninggal setelah terjatuh dari ayunan di kolong rumah, Sabtu (4/3/2017).

Ayunan yang digantung dengan ketinggian satu meter di kolong rumah panggung orangtua mereka.

Akibat jatuh, kata Senni, Sulfiani dibopong naik ke rumah.

"Beberapa saat kemudian, keluar darah dari mulutnya, ia kemudian dilarikan ke Puskesmas Belawa, namun nyawanya tidak tertolong," tutur Senni.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved