Usai Jusuf Kalla Bertemu Zakir Naik, Komika Ernest Prakasa Langsung Dapat Celakanya
Dai kondang sekaligus ahli teologi, Zakir Abdul Karim Naik bertemu dengan Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla di sela-sela kunjungannya ke Indones
Pemilik akun @rays_stuart berkomentar, "membawa Agama Islam,menyerang dg fitnah utk dr. Zakir naik = anda mengajak jutaan umat muslim memusuhi anda scr tdk langsung."
Pemilik akun @managaIndra berkomentar, "selain fitnah, lo nuduh @Pak_JK pro ISIS ? Selamat ya, kasus lo bakal panjang. Gila demi ahok doang lo nyusahin hidup lo."
Ernest juga diminta segera menyadari perbuatannya agar tak senasib dengan komika Rizky Firdaus Wijaksana alias Uus.
Baca: Inilah Sebab Uus Dipecat dari Inbox dan OVJ, Lihat Juga Daftar Dosa Dia Sebelumnya
Menanggapi banyaknya bully-an kepada dirinya, Ernet kemudian berkicau dengan nada pasrah, "Gw kasih screen capture udah, link berita udah. Klo ga mau percaya ya gapapa. Tp klo blg gw asal njeplak, itu lo bth vocer isi ulang IQ."
Gw kasih screen capture udah, link berita udah. Klo ga mau percaya ya gapapa. Tp klo blg gw asal njeplak, itu lo bth vocer isi ulang IQ.
— #SetengahJalan (@ernestprakasa) March 5, 2017
Ceramah, Debat, dan Kontroversi
Zakir Naik telah mengadakan banyak debat dan ceramah di seluruh dunia.
Dikutip dari Wikipedia.org, ia biasa mengadakannya di Mumbai, India, dan setiap tahun sejak 2007 ia memimpin Konferensi Damai 10 hari di Somaiya Ground, Sion, Mumbai dengan cendekiawan lainnya, termasuk politikus Malaysia, Anwar Ibrahim pada 2008.
Tahun 2004, Zakir Naik mengunjungi Selandia Baru dan kemudian ibu kota Australia atas undangan Islamic Information and Services Network of Australasia.
Dalam konferensinya di Melbourne, menurut jurnalis Sushi Das, "Naik memuji superioritas moral dan spiritual Islam dan mencerca kepercayaan lain dan bangsa Barat secara umum", menambahkan bahwa kata-kata Zakir Naik "mendorong jiwa keterpisahan dan memperkuat pemisahan".
Bulan 1 April 2005, Zakir Naik terlibat dalam debat dengan William Campbell, topiknya ialah Islam dan Kristen dalam konteks ilmu pengetahuan, di mana keduanya membicarakan dugaan kesalahan ilmiah di dalam kitab suci.
Khushwant Singh, seorang jurnalis India, mengatakan bahwa kata-kata Zakir Naik "kejam" dan "mereka jarang masuk debat tingkat sarjana perguruan tinggi, di mana kontestan bersaing dengan yang lainnya untuk memperoleh nilai terbaik".
Analis politik Khaled Ahmed menganggap bahwa Zakir Naik, menurut klaim superioritas Islam terhadap keyakinan religius lain, mempraktikkan apa yang ia sebut Orientalisme mundur.
Dalam sebuah ceramah di Melbourne University, Naik mengatakan bahwa hanya Islam yang memberikan wanita kesamaan sejati.
Ia menyatakan pentingnya penutup kepala dengan menganggap bahwa "pakaian Barat yang terbuka" membuat wanita lebih mungkin mengalami pelecehan seksual.