Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub DKI Jakarta

Heboh, Video Iwan Bopeng Ngamuk di TPS, Lalu Diancam Digorok, Ternyata Akhirnya pun Seperti ini

Hallo selamat siang. Hei, Iwan. Terserah deh lu. Nama lu Iwan kek, kadal kek, kuntilanak kek, genderuwo kek, gue gak peduli sama nama lu.

Editor: Edi Sumardi
Iwan Bopeng 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejak Rabu (15/2/2017), beredar video pada media sosial yang memperlihatkan seseorang pria marah-marah pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pencoblosan.

Pria berbaju motif kotak-kotak itu mirip dan mengaku sebagai pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Dia kesal lantaran ada pemilih ditolak untuk menyalurkan hak suaranya di TPS oleh petugas pemugutan suara.

Saking marahnya, dia mengancam akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini.

Namun, lebih parah lagi, dalam ucapannya bernada provokatif, dia malah melecehkan sebuah institusi militer dan menyinggung agama.

Pria bernama lain Fredy Tuhenay itu sesumbar akan melakukan kekerasan fisik kepada anggota institusi dimaksud.

Video amatir makian tersebut kini menjadi viral di kalangan netizen.

Iwan Bopeng
[Iwan Bopeng (kiri).]

Dalam sejumlah video, pria tersebut disebut bernama panggilan Iwan Bopeng dan mengaku sebagai "orang hukum".

Selang beberapa saat, video tantangan balik untuk Iwan Bopeng beredar.

Penantangnya adalah sejumlah sosok mengaku anggota institusi militer dan keluarganya.

"Hallo selamat siang. Hei, Iwan. Terserah deh lu. Nama lu Iwan kek, kadal kek, kuntilanak kek, genderuwo kek, gue gak peduli sama nama lu. Yang gue tau lu bopeng. Lu anak mana lu? Ngaku-ngaku anak ****man. Lu gak kenal ama gue? Gila lu, lu nantang-nantang ****a. Mau dipotong segala. Lu punya ilmu apaan emangnya? Lu jangan ngomong masalah ****a, ****a di indonesia jutaan. Lu hadapin gw aja dulu. Nih buktinya nih, Iwan kadal, bopeng. Nih lu liat nih, pedang pedang nih pedang. Nih pedang nih, mana lu ngomong doang Iwan ni. Tar gw samperin tongkrongan lu ye. Lu belum selesai sama gue lu Iwan, kadal, buncit...," kata seorang sosok penantang Iwan Bopeng.

Sambil menantang Iwan Bopeng, pria penantang itu memperlihatkan ketajaman mata pedangnya.

Secara mudah, dia memotong-motong buah menggunakan pedang langsung dari tangannnya.

Bahkan, lebih sadis lagi, pria penantang itu mencoba menggorok leher dan wajahnya menggunakan pedang guna membuktikan jika dirinya kebal senjata tajam.

Penantang Iwan Bopeng
[Penantang Iwan Bopeng.]

Sejumlah video tantangan lain dari sosok merasa tersinggung atas ucapan Iwan Bopeng juga beredar.

Entah, apakah karena ketakutan usai ditantang atau tidak, Iwan Bopeng pun meminta maaf kepada pihak dilecehkan melalui ucapannya.

Permintaan maaf itu disampaikan melalui video.

"Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Saya ingin mengklarifikasi kejadian pada TPS 27, dimana bahwa rekan saya tidak boleh, dihalang-halangi untuk memilih pada saat Pilkada tersebut. Sehingga terjadilah satu benturan-benturan yang sifatnya perdebatan panjang hingga memancing emosi dan saya spontan mengeluarkan suatu kata-kata yang kurang sopan kepada teman-teman ****a. Saya mohon maaf atas kejadian itu dan saya minta maaf tulus dari hati saya kepada teman-teman ****a supaya ini tidak melebar ke mana-mana. Demikian klarifikasi yang saya lakukan. Sekali lagi saya mohon maaf dan kiranya sudi dimaafkan atas permohonan maaf saya kepada teman-teman ****a. Terakhir, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh dan selamat malam," demikian isi permohonan maaf Iwan Bopeng.

Iwan Bopeng minta maaf.
[Iwan Bopeng minta maaf.]

Hingga berita ini dimuat, belum diketahui, apakah isi video ini gimmick untuk kepentingan tertentu atau bukan.

Video Iwan Bopeng sedang viral dalam tempo empat hari terakhir.

Walau Iwan Bopeng telah meminta maaf, namun dirinya tak henti-hentinya di-bully netizen bersama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Real Count KPU Selesai, Ahok-Djarot Tetap Menang

Proses scan dan input data formulir C1 atau sertifikat hasil penghitungan suara di 13.023 TPS telah selesai 100 persen pada Jumat (17/2/2017) malam.

Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan data di laman Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t1/dki_jakarta, pasangan Cagub-Cawagub nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, meraih suara 17,05 persen atau dipilih oleh 936.609 pemilih.

Kemudian, pasangan Cagub-Cawagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, memperoleh 42,91 persen suara atau dipilih 2.357.587 pemilih.

Adapun pasangan Cagub-Cawagub nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meraih 40,05 persen atau 2.200.636 suara.

Dengan demikian, pasangan Ahok-Djarot unggul dalam real count KPU DKI, disusul oleh Anies-Sandi di posisi kedua dan Agus-Sylvi di posisi ketiga.

"Jumlah keseluruhan pemilih yang menggunakan hak suaranya adalah 5.563.425. Tingkat partisipasi pemilih keseluruhan 77,1 persen, target nasional hampir terlampaui," ujar Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat malam.

Jumlah surat suara sah sebanyak 5.465.598 dan surat suara tidak sah 69.254.

Sumarno mengatakan, data hasil real count tersebut bukan hasil akhir karena hasil akhirnya adalah hasil rekapitulasi penghitungan suara manual secara berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi.

"Nanti kita lihat hasil resminya apakah sama atau beda-beda tipis," kata dia.

Sumarno menuturkan, apabila ada kesalahan dalam formulir C1, akan diperbaiki melalui rekapitulasi manual dan dilangsungkan dalam pleno terbuka yang dihadiri saksi pasangan calon dan pengawas pemilu.

Rekapitulasi manual perolehan suara kini tengah berlangsung di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang dilakukan hingga 22 April 2017.

Data real count merupakan data pembanding.

Masyarakat bisa turut mengawal penghitungan suara resmi yang dilakukan KPU DKI dengan data pembanding tersebut.

Dalam Situng KPU, masyarakat bisa melihat satu per satu hasil perolehan suara di tiap TPS beserta scan formulir C1-nya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved