Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jelang Imlek, Pernak-pernik Imlek Laris Manis

"Iya selalu ramai tiap mau Imlek, ini memang momennya mereka datang mencari berbagai barang di sini," kata Aheng.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/ FAHRIZAL SYAM
Toko Haplong yang terletak di Jl Sulawesi, tak jauh dari Klenteng Xian Ma. 

Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jelang perayaan tahun baru Imlek yang jatuh pada tanggal 28 Januari 2016, warga Tionghoa mulai menyerbu toko yang menjual pernak-pernik imlek.

Salah satu toko yang mulai ramai dikunjungi warga adalah Toko Haplong yang terletak di Jl Sulawesi, tak jauh dari Klenteng Xian Ma.

Toko ini tampak memerah dengan berbagai pernak pernik imlek yang dipajang dan dijual di dalamnya.

Pemilik toko Haplong, Aheng mengatakan sudah menjadi tradisi setiap menjelang Imlek, tokonya selalu ramai didatangi oleh warga Tionghoa yang ingin membeli pernak-pernik imlek.

"Iya selalu ramai tiap mau Imlek, ini memang momennya mereka datang mencari berbagai barang di sini," kata Aheng, Kamis (26/1/2017).

Aheng mengatakan, kebanyakan barangnya yang laris adalah perlengkapan sembahyang seperti lilin dan kertas dupa, bahkan sekitar sepekan menjelang Imlek, ratusan orang telah datang ke tokonya untuk mencari barang-barang tersebut.

Ditanya soal keuntungan yang diperoleh, Aheng tak mau mengungkapkannya, namun menurutnya pendapatannya jelang imlek cukup menguntungkan.

"Kalau keuntungan yah tak perlu saya sampaikan, tapi namanya momen seperti ini pasti untunglah," kata dia sambil tertawa.

Momen menjual pernak-pernik Imlek, lanjut Aheng akan terjadi sampai Jumat Besok.

"Kami menjual sampai besok, dan kemungkinan besok akan ramai yang datang ke sini, karena kalau hari Imlek sudah tidak ada lagi, saya sudah tutup toko," jelasnya.

Selain lilin dan kertas dupa, terdapat berbagai macam pernak-pernik yang dijual di toko yang sudah berjalan tiga tururnan ini.

Barang-barang seperti amplop angpao, lampion, berbagai jenis makanan, dan lain-lain.

Sementara produk termahal yang dijual adalah bunga Mei Hoa, yaitu pohon bunga yang terbuat dari plastik dan dihiasi lampu. Pohon tersebut dibanderol dengan harga Rp14 juta per buahnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved