BREAKING NEWS MAKASSAR
BREAKING NEWS: 2 Terduga Pembunuh Rafika Hasanuddin Dikabarkan Ditangkap
Direskrimum Polda Kombes Pol Erwin Zadma yang dihubungi mengaku, belum menerima informasi itu dari tim khusus Polda Sulsel dilapangan.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua orang terduga pelaku pembunuh Rafika Hasanuddin (23) telah diamankan tim Polda Sulsel, Kamis (19/1/2017) malam.
Informasi dihimpun tribun-timur.com, dua pelaku terduga pembunuh sadis itu diamankan Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk Polda Sulsel, inisial S dan F.
Namun, Direskrimum Polda Kombes Pol Erwin Zadma yang dihubungi mengaku, belum menerima informasi itu dari tim khusus Polda Sulsel dilapangan.
"Soal itu saya belum terima infonya, saya koordinasi dulu ya sama anggota disana biar lebih lurus i formasinya," kata Erwin saat dihubungi tribun timur.com.
Keluarga Rafika
KETUA Umum Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) Raya, Buhari Kahar Mudzakkar, datang khusus ke Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, untuk menyalati jenazah Rafika Hasanuddin (22), sebelum dibawa ke Luwu, Selasa (17/1) pagi.
Malam, Bupati Luwu Andi Mudzakkar dan Wakil Bupati Luwu Amru Saher ikut menyalati jenazah Rafika dan mengantarnya ke pemakanan bersama ratusan Wija to Luwu.
Siapa Rafika Hasanuddin?
Dia ternyata cucu, anak, dan ponakan tokoh yang disegani di Luwu. Kakeknya bernama Opu Hasan. Semasa hidup, Opu Hasan pernah menjadi Ajudan Pribadi Pendiri Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Abdul Qahhar Mudzakkar. Setelah “pensiun” dari DI/TII, Opu Hasan memprakarsai pendirian pesantren di Bajo, Luwu, dan dikenal sebagai kiai hingga wafat.
Opu Hasan mempunya dua anak laki-laki yang cukup menonjol, Opu Hasanuddin Hasan dan Opu Arief Hasan. Keduanya lahir di hutan di masa perjuangan DI/TII dan sudah meninggal dunia.
Opu Hasanuddin yang menikah dengan Yusni Husni melahirkan dua anak, yang tua seorang putri bernama Rafika Hasanuddin, yang bungsu bernama Ari (20).
Semasa hidup, Opu Hasanuddin berkiprah di pemerintahan. Dia pernah menjabat sebagai camat di tiga kecamatan di Luwu, Walenrang, Telluwanua, dan Suli.
Sedangkan Opu Arief, paman Rafika, juga berkiprah di pemerintahan setelah ikut berjuang di hutan.
Opu Arief berkiprah di Makassar. Dia pernah menjadi ajudan Gubernur Sulsel Prof Dr Achmad Amiruddin dan menjadi Camat Tamalate.
Setelah pensiun, Opu Arief menjadi sesepuh Wija to Luwu yang rumahnya selalu didatangi tokoh asal Tana Luwu di Jl Faisal, Makassar, hingga meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Opu Arief adalah Ketua Tim Keluarga Tim Pejuang Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2008 dan 2013.
“Sebagai Ketua KKL Raya dan atas nama keluarga, saya mensupport dan berharap agar pihak kepolisian secepatnya menangkap pelaku pembunuhan Ananda Rafika,” kata Buhari di Makassar, Rabu (18/1).
Menurut Wakil Ketua DPW PAN Sulsel itu, pembunuh Rafika pantas diganjar hukuman berat.
“Kalau perlu dihukum mati karena dia melakukan pembunuhan secara sadis dengan menggorok leher perempuan yang lemah. Apapun motifnya, ini cara pembunuhan yang sangat sadis,” kata Buhari dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca.
Status anggota Satuan Pengamanan (Satpam) Perumahan Yusuf Bauty, Saleh (38), untuk sementara dinyatakan aman.
Polisi belum menemukan bukti kuat untuk menetapkan pemilik badik berdarah ini sebagai tersangka pembunuh Rafika Hasanuddin (22).
Hasil uji laboratorium forensik (labfor), Rabu (18/1/2017), darah mengering di badik Saleh tidak identik dengan darah alumnus Universitas Indonesia Timur (UIT) asal Luwu itu. Malah polisi menyebut itu hanya semacam getah pohon.
Pacar Rafika, Irfandi Batuatas, juga disebut aman.
Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang lagi bertugas di Ambon ini dipastikan tidak pernah bertemu langsung dengan Fika, sapaan Rafika. Mereka hanya menjalin cinta-kasih jarak jauh, belum pernah “kopi darat”.
Ika juga banyak terinteraksi dengan “dunia luar” lewat facebook dan instagram (IG). Dia menggunakan nama @fykaafika dan memakai nama Vey di laman facebook.
Polisi menduga pelaku dikenali oleh korban. Makanya, penyidikan akan fokus mengorek keterangan dari orang-orang yang dianggap dekat. Termasuk menelusurinya teman-teman Ika yang aktif berinteraksi di medsos.
15 Fakta tentang Rafika Hasanuddin (22)
1. Ditemukan meninggal dunia Senin (16/1), diduga sudah dua hari meninggal baru ditemukan
2. Tinggal di rumah paman di Perumahan Yusuf Bauti Garden, Jl Manggarupi, Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Gowa
3. Tubuhnya penuh luka, luka gorok 15 sentimeter, luka bekas pukulan benda tumpul di dahi kanan
4 Ditemukan meninggalkan pas dua bulan kurang satu hari setelah diwisuda di Jurusan Farmasi UIT, 17 Desember 2016
5. Hari Sabtu (14/1), telepon keluarga minta izin menemui pacarnya yang tentara dan bertugas di Ambon yang sudah ada di Makassar.
6. Skurity melihat Suzuki Ertiga warna silver parkir di depan rumah kontrakan Rafika, Sabtu (14/1)
7 Hanya kenal di medsos dengan pacar dan dikenalkan ke ibunya via video call
8. Minggu (13/1) malam, om Rafika, tempat dia tinggal di Gowa, pulang ke Palopo
9. Ke Makassar setelah wisuda pada Rabu (11/1), untuk menunggu hasil tes masuk pendidikan profesi apoteker di UMI
10. 12 tahun sekolah di Ponpes Babussa'adah Bajo, MI/SD hingga aliyah
11. Sering berperan menjadi kuntilanak saat main-main di pesantren
12. Handpone ditemukan got depan rumah kontrakan sehari setelah jenazah ditemukan
13. Belanjaan kebutuhan dapur dan perlengkapan kamar mandi masih tergantung di motor Rafika saat jenazah ditemukan
14. Unggah status di akun Black Berry Masseger (BBM), Sabtu lalu (14/1/2017), pukul 11.48 wita, “'Sepi na” disertai emotion sedih. Lalu ganti foto profilnya dengan empat foto yang digabung menjadi satu pada pukul 11.57 wita
15. Posting foto akun instagramnya @fykaafika, Minggu (15/1/2017), disertai kalimat, "Inilah sy, sy tdk bisa menjadi org lain dan org lain pun tdk bisa menjadi sperti sy. Anda tdk suka? Silahkan pergi"