Dua Kader LKIM PENA Wakili Unismuh Konferensi Internasional di Jepang
Riset tersebut berdasarkan pada permasalahan dalam dunia pendidikan, khusunya pada kualitas dari pendidik itu sendiri.
Penulis: Hasrul | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali mendapatkan kepercayaan berkiprah di tingkat internasional dengan mengikuti forum tahunan yang diselenggarakan oleh Higher Education Forum (HEF).
Pada forum tersebut Unismuh Makassar mengirim dua mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan yang akan berlangsung pada 19-21 Januari 2017 di Hokkaido Japan.
Kegiatan tahunan tersebut diberikan nama International Symposium on Social Sciences and Management (ISSSM) yang merupakan program internasional yang dapat mengembangkan budaya riset dan ide-ide baru bagi indonesia.
Konferensi tersebut mempertemukan para ahli akademisi, praktisi dan birokrasi untuk kembali membicarakan berbagai hasil riset dan mendiskusikan kemajuan-kemajuan dalam dunia riset.
Kedua kader LKIM-PENA, Silfa Nugrawati dan Goestina akan mempresentasikan hasil riset mengenai The Correlation Between Self-Awareness and Students’ Learning Style (A Descriptive Study at English Department Muhammadiyah University of Makassar).
Riset tersebut berdasarkan pada permasalahan dalam dunia pendidikan, khusunya pada kualitas dari pendidik itu sendiri. Analisis mereka, dosen hanya fokus pada skill mahasiswa namun lupa akan tugas dan fungsinya untuk mengetahui seperti apa tingkat kesadaran (Self-Awareness) dan gaya belajar siswa (Students Learning Style).
Secara tidak langsung, mereka dapat berperan sebagai penyebar informasi dan promosi mengenai kualitas mahasiswa Unismuh sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan tali silaturahmi dengan universitas-universitas di Jepang.
Silfa Nugrawati, salah satu delegasi ISSSM ini mengungkapkan bahwa pencapaian ini bukanlah hal yang mudah, setelah melewati ikhtiar panjang akhirnya ia mampu diundang sebagai delegasi konferensi di Jepang.
Sampai sekarang pun ia tidak percaya jika ia akan menginjakkan kaki di Jepang setelah gagal menjadi presenter di Australia pada tahun 2016 dan 2017 lah jawaban dari ikhtiar panjangnya.