Pilgub DKI Jakarta
Mengejutkan! Data ini Buktikan Siapa Sebenarnya Paling Pintar Antara Agus, Ahok, Anies, Sandi
Berbekal pendidikan tinggi, mereka pun siap memimpin ibu kota berpenduduk 10 jutaan jiwa tersebut.
Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini menamatkan program S-3 Manajemen Pendidikan Fakultas Kependidikan pada Universitas Negeri Jakarta, program S-2 Manajemen Kependudukan pada Fakultas Ekonomi pada Universitas Indonesia, dan program S1 Hukum Administrasi Negara pada Fakultas Hukum pada Universitas Jayabaya.
Ahok-Djarot
Calon Gubernur nomor urut dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama pernah buka-bukaan soal nilai mata kuliahnya ketika masih di bangku kuliah dulu.
Kata dia di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (22/12/2015), Indeks Prestasinya (IP) hanya 2,8.
Kendati demikian, kata Ahok bercanda, dirinya malah mampu menjadi gubernur.
"Nah jadi Gubernur DKI itu otaknya enggak perlu terlalu pintar. Yang penting, jadi Gubernur DKI, ototnya keras. Kalau didemo, bisa tahan," ujar Ahok dan di sampingnya ada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Anies Baswedan.
Namun, kata Ahok, itu bukan berarti dia tidak menganjurkan pelajar dan mahasiswa untuk rajin belajar agar meraih nilai tinggi.
Ahok hanya ingin mengingatkan bahwa bukan nilai tinggi yang seharusnya dicari, melainkan kejujuran untuk meraih nilai itu.
Ahok kuliah S-1 pada Jurusan Teknik Geologi pada Fakultas Teknik pada Universitas Trisakti.
Dia mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1990.
Lalu, lanjut S-2 pada tahun 1994 hingga meraih gelar Master Manajemen pada Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
Pasangannya, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat juga tamatan S-2, pada Universitas Gadjah Mada.
Mantan Wali Kota Blitar ini menimba ilmu politik.
Sementara gelar doktorandusnya diraih dari Universitas Brawijaya pada Fakultas Ilmu Administrasi.
Anies-Sandi
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan kental dengan dunia pendidikan.
Selain mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja, penggagas dan pendiri Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar ini merupakan mantan Rektor Universitas Paramadina.