Sosialisasi Uang Rupiah Baru, Bank Indonesia akan Masuk Sekolah dan Pesantren
Program ini akan dilakukan pada pekan depan agar masyarakat lebih paham dan mengenal uang rupiah baru.
Penulis: Ardy Muchlis | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ardy Muchlis
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menyasar pesantren, sekolah, hingga pasar untuk mensosialisasikan uang rupiah baru emisi 2016.
Selain itu, juga akan sosialisasi dan membuka kas keliling di Car Free Day Jalan Jenderal Sudirman Makassar pada setiap akhir pekan.
Program ini akan dilakukan pada pekan depan agar masyarakat lebih paham dan mengenal uang rupiah baru.
"Kita akan lebih intens sosialisasi uang baru, dengan menyasar sekolah, pesantren dan pasar, hingga Car Free Day" Jelas Kepala Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Wiwiek Sisto Hidayat saat ditemui di acara Sosialisasi Mengenal uang rupiah emisi 2016 dan kewajiban mennggunakan uang rupiah dalam bertransaksi di NKRI, Rabu (11/1/2017) di Hotel Novotel Makassar.
Hadir dalam sosialisasi tersebut, Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Pusat, Hasiloan Siahaan.
Dalam sosialiasasi itu dihadiri perwakilan barbagi instansi negeri maupun swasta. Seperti Pelindo, Angkasapura, BPJS. Ada juga hadir dalam kalangan mahasiswa.
Sebelumnya Bank Indonesia resmi mengeluarkan uang rupiah baru emusi 2016 pada medio Desember 2017.
Uang rupiah baru terdiri dari tujuh pecahan uang rupiah kertas dan empat pecahan uang rupiah logam.
Uang kertas terdiri atas nominal Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Sementara uang pecahan logam terdiri dari Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.