Persakmi Sulsel Minta Menteri Kesehatan RI Dicopot
mengecam tindakan Kementrian Kesehatan atas tindakan yang tidak aktif dalam menghadiri undangan Persakmi Sulsel,
Penulis: Hasrul | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rapat Kerja Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Sulawesi Selatan melahirkan empat butir pernyataan sikap yang diantaranya mengecam sikap Menteri Kesehatan RI, Prof Dr dr Nila Djuwita Moeloek.
Empat pernyataan sikap tersebut disampaikan ketua panitia, Andi Surahman Batara MKes setelah Rapat Kerja yang dirangkaikan Seminar Nasional selesai di Aula Prof Dr Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), Sabtu (7/1/2017).
Empat peryantaan sikap tersebut adalah sebagai berikut pertama mengecam tindakan Kementrian Kesehatan atas tindakan yang tidak aktif dalam menghadiri undangan Persakmi Sulsel,
Kedua dengan tidak hadirnya Menteri Kesehatan atau perwakilan Menteri Kesehatan merupakan bukti bahwa Kementerian Kesehatan tidak menjadikan kawasan Timur Indonesia sebagai prioritas pembangunan Kesehatan.
Ketiga Pembatalan kehadiran Menteri Kesehatan/ Perwakilan Kementerian Kesehatan adalah salah satu bentuk pelecehan terhadap wibawa organisasi Persakmi sebagai organisasi yang menghimpun Sarjana Kesehatan Masyarakat se-Indonesia.
Keempat meminta kepada Bapak Presiden Jokowi untuk mengganti Menteri Kesehatan beserta Dirjen Kesehatan Masyarakat.
Meski Menteri Kesehatan ataupun perwakilannya tidak hadir pada Seminar Nasional Kesehatan dengan Tema Disparitas Pembangunan Kesehatan Kawasan Timur Indonesia kegiatan tetap berjalan dengan baik.
Ada tiga narasumber yang diundang panitia hadir memaparkan materinya yaitu Anggota DPD RI, Bahar Ngitung, Prof Dr Amran Razak MSc dan Prof Dr Ridwan Amiruddin SKM MKes MSc PH.