Coba Perhatikan, Terlihat Sangat Jelas Ada 'Keanehan' di Video Mannequin Challenge Dodi Triono
Mengikuti tren, mereka membuat dirinya seperti patung, merekamnya, lalu share melalui media sosial.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sekitar sebulan sebelum terjadinya pembunuhan secara sadis di rumah Dodi Triono (59), Jalan Pulomas Utara nomor 7A, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, keluarga Dodi sempat membuat video mannequin challenge.
Mengikuti tren, mereka membuat dirinya seperti patung, merekamnya, lalu share melalui media sosial.
Video mannequin challenge keluarga Dodi sempat disebar sang putri bungsu Dodi, Dianita Gemma Dzalfayla (9), melalui channel-nya pada YouTube.
Video itu kini sedang viral pada media sosial sebab seolah berubah menjadi video kenangan.
Dalam video, ada Dodi sedang duduk di sofa, mengenakan kemeja dipadu celana pendek, sambil mengutak-atik handphone.
Dia terlihat menempatkan betis kanannya di atas paha kirinya tanpa ada gerakan.
Namun, aksi mannequin challenge itu bocor setelah Dodi bergerak, melettakan betis di bawah paha kirinya.
Tak tampak bagaimana Dodi bergerak, tapi perubahannya amat jelas.
Coba bandingkan screenshot rekaman pada detik 06:00 dan menit 1:39.
[Detik 06:00]
[Menit 1:39]
"Mama Baru"
Dodi diketahui tiga kali menikah dan dikaruniai enam anak.
Pernikahan pertamanya dengan Dewi.
Dari pernikahan Dodi dan Dewi, lahir tiga anak, yakni Setya Detri, Andina, dan Andini.
Namun, pernikahan mereka kandas pada sejak enam tahun silam.
Dodi lalu menikah untuk kali kedua.
Istri kedua bernama Almynda Saphirra (40).
Dari pernikahan kedua itu, lahir tiga putri, yakni Diona Arika Andra, Zanette Kalila Azaria, dan Dianita Gemma.
Lagi, pernikahan Dodi untuk kali kedua berujung cerai sejak sejak tiga tahun lalu.
Terakhir, Dodi menikah dengan Elsya Agnesya Kalangi, sejak sekitar setahun yang lalu, secara siri.
Oleh putri Dodi, Agnesya dipanggil "mama baru".
Kini, Agnesya harus menerima kenyataan pahit.
Dia harus ditinggal pergi suami untuk selama-lamanya karena menjadi korban pembunuhan secara sadis oleh pelaku Ramlan Butar Butar dan Erwin Situmorang.
Padahal, wanita berusia 19 tahun ini dikabarkan sedang hamil tujuh bulan.
Sang calon buah hati pun harus menjadi yatim sejak dalam kandungan.
Istri terakhir almarhum Dodi beda dengan dua istri sebelumnya, selain soal faktor usia.
Siapa sangka jika "mama baru" itu adalah seorang model.
Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 7 April 1997, Agnesya berdarah Manado.
Dari Makassar pula, wanita berambut panjang dan berkulit mulus ini meniti kariernya sebagai model pada usia belia.
Penggemar traveling ini memang doyan difoto.
Guna mendukung profesinya, Agensya sempat menempuh pendidikan pada sekolah model.
Perjuangannya tersebut pun berbuah manis.
Dia pernah dianugerahi sebagai Miss Sport Honda Makassar; Miss Celebrity dari Manado, Sulawesi Utara; serta menjadi untuk perusahaan rokok Djarum.
Jenguk Anak Tiri
Zanette sempat dijenguk Agnesya, ibunda tirinya.
"Menjenguk kok, yang cantik, rambut panjang, yang putih. (Agnes) cuma (ingin) memastikan bahwa anaknya baik-baik saja," ujar Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda saat berkunjung ke Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (28/12).
Erlinda menyampaikan, Agnesya sempat menjenguk Zanette pada Selasa (27/12/2016) malam.
Dia memutuskan untuk tidak menjaga Zanette di rumah sakit karena dirinya tengah mengandung.
Erlinda mengatakan, Zanette dan Dianita baru tinggal bersama Dodi dan Agnes selama satu bulan terakhir ini.
"Bahkan, ketiga anak dari almarhum (Dodi) dari istri kedua memang tinggal bersama mereka (Dodi dan Agnes). Walaupun awalnya adalah anak pertama dulu (Diona), kemudian anak kedua (Zanette), dan ketiga (Dianita)," ucap dia.
"Mengapa tinggal bersama, karena pasca-bom Sarinah itu ada yang ketakutan lihat di TV. Kalau adek ini, Anet, anak kedua, itu lebih karena yang butuh perhatian lebih," katanya.
Saat ditanyai ke manakah Agnes saat peristiwa pembunuhan tersebut terjadi, Erlinda enggan menjelaskannya.
"Nanti biar polisi yang merilis itu ya, memang menggali informasi ya pihak polisi," kata Erlinda.(*)