Siswi SMPN 5 Mandai Tidak Permasalahkan Jika UN Digelar
Jika pulang sekolah sekitar pukul 16.00 wita, setelah les sore, Sahra kembali ke rumahnya di Jl Tuvolev Raya, Desa Baji Manggai, Mandai. Setelah istra
Penulis: Ansar | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Seorang siswi kelas III E SMPN 5 Mandai, Maros, Sahra Pratiwi (14) tidak mempermasalahkan jika penghapusan Ujian Nasional (UN) dibatalkan oleh Presiden RI, Senin (19/12/2016).
Anak keempat dari empat bersaudara ini sudah beberapa bulan terakhir mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian nasional, meski sebelumnya beredar penghapusan sementara UN.
"Tidak menjadi masalah kalau kita tetap ujian nasional. Saya memang selalu siap menghadapi segala kemungkinan, dengan giat belajar dan mengikuti les sore," ujarnya.
Jika pulang sekolah sekitar pukul 16.00 wita, setelah les sore, Sahra kembali ke rumahnya di Jl Tuvolev Raya, Desa Baji Manggai, Mandai. Setelah istrahat, Sahra kembali belajar.
Dia berharap, pemerintah segera menurunkan kisi- kisi mata pelajaran untuk segera dipelajari oleh siswa yang akan mengikuti ujian nasional.
Sahra yakin akan lulus saat ujian nasional dengan nilai memuaskan. Dia berharap, soal UN tidak jauh berbeda dengan kisi- kisi tersebut.
"Jika memang penghapusan UN dibatalkan, sebaiknya pemerintah segera menurunkan kisi-kisi. Kami juga berharap, soal UN tidak jauh melenceng dari kisi- kisi," ujarnya.