Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Puluhan Guru di Jeneponto Diduga Jadi Korban Penipuan NUPTK, Begini Ceritanya

Diungkapkan AG saat ditemui tribunjeneponto.com di Cafe 88, Jl Lingkar, Kecamatan Binamu, Selasa (20/12/2106).

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
handover
ILUSTRASI: Seribu guru se Kota Makassar menandatangi petisi Pakasi untuk guru di SMK Kehutanan Negeri Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel, Rabu (16/11/2016). 

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Nomor Unit Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) diduga palsu beredar di Jeneponto.

Hal itu dialami salah seorang guru honorer SMP Negeri 6 Bontoramba berinisial AG.

Dirinya mengaku telah diberi NUPTK oleh operator sekolah di Tahun 2015 namun tidak terdaftar di Daftar Pokok Pendidikan (Dapodik).

"Saya sudah masukan berkas di operator, namanya Salmawati dan saya diberi kartu NUPTK, tapi saya cek di dapodik tidak terdaftar, "kata AG.

Diungkapkan AG saat ditemui tribunjeneponto.com di Cafe 88, Jl Lingkar, Kecamatan Binamu, Selasa (20/12/2106).

Tidak hanya itu dirinya bersama beberapa rekannya mengaku telah membayar sejumlah uang untuk biaya pengurusan NUPTK tersebut.

"Saya bayar 200 ribu bahkan teman-teman sebagaian ada yang bayar Rp 500 ribu, "ujar AG.

AG yang menanyakan permasalahannya ke Kasi Tenaga Edukatif Bidan Ketenagaan Dikpora Jeneponto, Samsiah, membantah adanya pengurusan NUPTK di Tahun 2015.

"Katanya penerbitan terakhir pengurusan NUPTK tahun 2014, melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi SulSel, dan tahun 2015 kata Ibu Samsiah tidak ada pengurusan NUPTK, "tutur AG.

Belum ada konfirmasi yang jelas dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Jeneponto terkait hal ini.

Informasi yang dihimpun tribunjeneponto.com, diperkirakan ratusan guru honorer di Jeneponto memperoleh NUPTK yang diduga palsu tersebut.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved