Pengusaha: Pemadaman Listrik Bergilir Jangan Kelamaan
Sejumlah pengusaha di Makassar angkat bicara perihal pemadaman listrik bergilir oleh PT PLN Sulselrabar.
Penulis: Rasni | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rasni Gani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Sejumlah pengusaha di Makassar angkat bicara perihal pemadaman listrik bergilir oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sulselrabar.
Pemimpin Cabang PT Astragraphia sekaligus Ketua Astra Group Makassar, Suhardi, mengatakan, sebaiknya pemadaman yang bersifat darurat sekalipun tidak berlangsung lama.
"Sebenarnya kami berharap jangan ada pemadaman sama sekali. Tapi kalau memang tidak ada jalan lain, mau bilang apa lagi. Makanya kami harap ada solusi agar pemadaman tidak terlalu lama. Kalau boleh dibawah satu jam," katanya.
Begitu pula dengan frekuensi pemadaman.
"Cukup pemadaman saat ada hal yang sangat genting. Jadi jangan sering sering lah," jelasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT IMB Group, Andi Rahmat Manggabarani, tidak menoleransi pemadaman listrik untuk alasan apapun. Menurutnya alasan pemadaman untuk pemeliharaan adalah "gaya lama" dan tidak tepat.

Direktur Utama PT IMB Group, Andi Rahmat Manggabarani
"Seharusnya tidak ada alasan apapun untuk memadamkan listrik. Ada pemberitahuan atau tidak ada, sama sama akan merugikan pengusaha," kata Rahmat.
Menurutnya, selama ini pihaknya menanggung kerugian besar akibat adanya pemadaman.
"Misal untuk hotel, kami harus membeli solar non subsidi yang cukup mahal untuk mengaktifkan genset guna menjaga kenyamanan tamu. Belum lagi ada peralatan yang rusak karena korslet," katanya.
Dia menyebutkan pemerintah berkewajiban ikut andil menangani masalah ini.
Salah satunya dengan berusaha mencari solusi sumber energi terbarukan dan diterapkan di tengah masyarakat.
"Berikan kemudahan kepada investor dalam negeri menggarap energi terbarukan tersebut," katanya.
Dia mengkhawatirkan ada unsur kepentingan dalam proses pemadaman listrik.
"Jangan jangan pemadaman bergilir ini adalah salah satu jalan untuk menghadirkan investor luar sehingga tidak ada lagi jalan untuk investor lokal," katanya. (*)