Matematika dan Kearifan Lokal Antar Prof Irwan Akib Jadi Guru Besar di Unismuh Makassar
Dalam pidato penerimaan jabatan guru besarnya, Prof Irwan Akib membawakan pidato berjudul Matematika dan Nilai - Nilai Kearifan lokal.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
lihat foto
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Akhirnya Prof Dr Irwan Akib MPd resmi menyandang status Guru Besar bidang ilmu pendidikan matematika lewat rapat senat terbuka luar biasa Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pengukuhan berlangsung di Auditorium Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Minggu (18/12/2016).
Dalam pidato penerimaan jabatan guru besarnya, Prof Irwan Akib membawakan pidato berjudul Matematika dan Nilai - Nilai Kearifan lokal.
Prof Irwan mengatakan sengaja mengangkat judul tersebut, karena ada hal-hal yang ingin ia edukasikan kesebahagian besar masyarakat bahwa Matematika memiliki keterkaitan dengan budaya bugis - makassar.
Karakter bugis- makassar yang ia maksud adalah nilai-nilai kejujuran.
Seperti dipaparkan Prof Irwan, untuk menjawab perhitungan yang benar, dibutuhkan ketelitian dan kejujuran agar memberikan jawaban yang sebenar-benarnya.
Menurutnya didalam dunia pendidikan, Matematika memiliki karakter tersendiri. Faktanya di lapangan sebahagian besar pelajar seakan merasa trauma mendengar atau mengikuti mata pelajaran matematika.
Padahal, jika ini di tekuni, ia akan membawa kebaikan bagi orang yang tekun dengan pelajaran Matematika.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Rahman Rahim menghaturkan selamat kepada Prof H Irwan Akib yang telah di kukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu pendidikan matematika.
"Fakultas Ilmu Pendidikan mendapat karunia dari Allah SWT. Salah satu dosennya mendapat karunia tertinggi di bidang akademik, selamat," kata Rektor.
Ia menyebutkan setelah dikukuhkannya Prof Irwan, Guru Besar di Unismuh Makassar sudah berjumlah 6 Guru Besar.
Capaian ini kata Rahman harus di apresiasi, pasalnya dengan bertambahnya seorang Guru Besar di Kampus Unismuh, dapat memberikan pengaruh besar dalam melahirkan sarjana, master, doktor, hingga Profesor di Indonesia bagian timur.
Tak hanya itu, Rektor Rahman juga menambahkan besar harapannya Guru Besar di Unismuh Makassar tidak henti melakukan penelitian dan menyajikannya dalam tulisan.
Betapa tidak, jika mereka (Guru Besar) tidak memberikan tulisan kepada bidang akademiknya, akan berdampak pada tunjangannya.
Lebih jauh diungkapkan Rektor Unismuh, saat ini sejumlah doktor sedang melakukan penelitian untuk menjadi Profesor.
Dari agendanya, empat tahun mendatang, 15 doktor di Unismuh akan mrnyusul Irwan Akib menjadi Guru Besar.
"Jika ini terwujud, sudah mencukupi lima persen dari dosen yang ada," kata Rahman.(*)
