Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Waspada Penipuan Modus Anak Dapat Beasiswa, Ini Pengalaman Warga Pangkep

Terjadilah pembicaraan diantara keduanya, penipu pertama dari kementerian lalu mengatakan anak bapak akan mendapatkan beasiswa

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Imam Wahyudi
zoom-inlihat foto Waspada Penipuan Modus Anak Dapat Beasiswa, Ini Pengalaman Warga Pangkep
munjiyah/tribunpangkep.com
Imbauan waspada penipuan beasiswa diunggah Syamsuddin Moedji di facebook.

TRIBUNPANGKEP.COM, LABAKKANG - Orang tua siswa SD 2 Labakkang Pangkep, Syamsuddin Moedji mengaku nyaris ditipu orang yang mengaku dari Kementerian Pendidikan.

Syamsuddin menceritakan, sekitar pukul 12.30 Wita saat makan siang di Barru, ia ditelepon nomor tak dikenal dan berbicara panjang lebar terkait prestasi anak sulungnya Ahmad Fadil kelas 6 SD yang mendapatkan beasiswa berprestasi.

Terjadilah pembicaraan diantara keduanya, penipu pertama dari kementerian lalu mengatakan anak bapak akan mendapatkan beasiswa Rp 5 juta pertahun. Penipu pertama lalu mengarahkan ke wali kelasnya untuk membicarakan berkas yang akan dikirim ke email bersangkutan.

"Setelah si penipu ini telepon, baruka sadar tidak mungkin saya ini tidak ditelpon guru dan wali kelas anakku kalau dapatki beasiswa. 90 persen kontak nomor ada sama saya," kata orangtua korban penipuan, Syamsuddin Moedji  dikonfirmasitribunpangkep.com, Sabtu (17/12/2016).

Syamsuddin lalu menelpon guru tersebut dan mengetes memakai bahasa Makassar. Namun penipu kedua yang mengaku wali kelas ini tidak bisa berbahasa Makassar. Disitulah kecurigaanya benar kalau kedua orang yang menelponnya adalah penipu yang ingin menghipnotisnya dari jauh.

"Penipu kedua yang mengaku wali kelas anak saya lalu meminta nomor rekening ber ATM. Saya lalu tersadar jangan-jangan mau hipnotis saya. Lalu saya langsung menuju ke rumah guru yang menangani input data siswa untuk menanyakan kebenaran beasiswa tersebut," ujarnya.

Syamsuddin menambahkan, guru SD anaknya pun membeberkan tidak ada beasiswa seperti itu.

Rupanya ada 4 korban lagi yang pernah mendapat telpon seperti itu.

"5 orangmi korbannya kayak saya, tapi untung saya ini cepatja sadar karena ketahuanmi bohongnya. Yang lain 4 itu saya juga tidak tahu kapan mereka mendapat telepon penipuan karena ini saya dapat dari guru yang input data siswa," jelasnya.

Sejak kejadian itu, Syamsuddin pun memposting 5 jam lalu kejadian yang dialaminya di FB dan mengimbau kepada orangtua siswa agar berhati-hati terhadap penipuan berkedok beasiswa oleh nomor085394498075 dan 08539474 6804.

 
 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved