Demonstran NKK/BKK 1975 Unhas dan Deklarator KPPSI Konsolidasi Aksi 212

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Pentolan demonstran Orde Baru di Unhas Prof Dr Amran Razak MA dan salah seorang deklarator Komite Persiapan Penegakan Syariah Islam (KPPSI) Sulsel Azwar Hasan, bertemu di Jakarta, Kamis (1/12/2016) malam.

Selain agenda dinas dari institusi masing-masing, kedua demonstran berbeda generasi ini konsolidasi terkait rencana aksi Bela Islam Jilid III di Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016) hari ini.

"Kita sama-sama akan jadi saksi Jumat Bersejarah di Monas," ujar Azwar Hasan, di sela-sela pertemuan dengan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas itu di Warkop Phoenam, Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, tadi malam.

Ikut nimbrung di pertemuan itu antara lain Ketua Komisi Informasi Indonesia (KIP) SUlsel Pahir Halim, pengacara Isdar Yusuf, staf ahli anggota DPR asal Sulsel Olha Mallawangeng, dan sejumlah mantan aktivis dari Makassar.

Sebelumnya juga ikut bercengkerama dengan mereka mantan aktivis Unhas era 1980-an Husain Abdullah.

Amran Razak adalah pentolan demonstran awal Orde Baru, di Makassar. DIalah yang ikut memprotes kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kampus (NKK/BKK) yang dicetuskan di masa Mendikbud M Daud Jusuf, tahun 1975.

NKK/BKK adalah kebijakan pemerintahan Soeharto yang mengkooptasi kegiatan mahasiswa yang bernuansa politik.

Kebijakan ini menghendaki mahasiswa hanya fokus perkuliahan, bukan aktif di organisasi ekstra kampus.

Sedangkan Azwar Hasan, juga alumni FISIP Unhas, adalah aktivis HMI yang juga banyak memprotes kebijakan Orde Baru, yang menkooptasi aktivitas kampus.

Azwar kini menjabat anggota KIP Sulsel, setelah dua periode menjabat Ketua KIP Sulsel dan Ketua KPID Sulsel.

Seperti Amran Razak, Aswar juga kini menjadi dosen di Unhas. (*)