Firdaus Muhammad: SYL-NH Pakai Cara Lama Berpolitik
Karena itu, Firdaus berharap kedua tokoh tersebut mengakhiri gaya politik klasik yang selama ini digunakannya.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid (NH) dinilai masih menggunakan cara-cara lama dalam berpolitik.
"Kedua tokoh (SYL-NH) menampakkan kekuatan politik dengan cara mengumpulkan massa. Strategi seperti itu gaya lama," ujar Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, Sabtu (19/11/2016).
Karena itu, Firdaus berharap kedua tokoh di atas mengakhiri gaya politik klasik yang selama ini digunakannya.
"Diakui memang bahwa kedua tokoh diatas hebat soal itu (hadirkan massa) tetapi disisi lain mengkotak-kotakkan kader dan institusi partai," katanya.
Harusnya, kata Firdaus, SYL dan NH menunjukkan keteladanan pemimpin yang profesional dan keduanya harus menyatu.
"Artinya Pak Syahrul harus memberi keteladanan dalam berpolitik dan tetap loyal kepada partai, begitu juga dengan Pak Nurdin," jelas Firdaus.
Namun Firdaus mengaku bahwa apa yang dilakukan Nurdin Halid selama menjabat pelaksana tugas DPD Partai Golkar Sulsel sangatlah ekstrim.
"Disisi lain Pak Nurdin Halid sangat ekstrim melakukan perbaikan Golkar di Sulsel," jelasnya.
Diketahui, di bawah kendali HAM Nudin Halid, Golkar Sulsel menggelar kegiatan Jalan 'santai partai' Golkar dan diwaktu yang bersamaan di bawah nahkoda Syahrul Yasin Limpo, FKPPI Sulsel melaksanakan jalan sehati.
Kedua tokoh diatas sama-sama mengkalim menghadirkan ratusan ribu massa. Titik kumpul akhir peserta Jago di Lapangan Karebosi, Jl Jend Sudirman, Makassar. Sementara titik kumpul akhir massa FKPPI di Anjungan Pantai Losari, Jl Penghibur Makassar.
Kemarin, Kamis (17/11/2016), SYL dan NH kembali sama-sama mengumpulkan massa. Kali ini, SYL di Lapangan Karebosi, dan NH di Gedung Balai Jenderal M Jusuf, Jl Jend Sudirman, Makassar, Sulsel.(*)