Nikah Pakai Adat Bugis, Mahar Artis Cantik Fita Anggriani Bikin Melongo, Berapa Uang Panai'-nya?
Perbedaan usia mencapai sembilan tahun tak menghalangi niat mereka membangun rumah tangga.
TRIBUN-TIMUR.COM - Aktis Fita Anggriani Ilham (21) kini resmi berstatus istri dari Jamie Iqbal (31).
Perbedaan usia mencapai sembilan tahun tak menghalangi niat mereka membangun rumah tangga.
Akad nikah pun berlangsung pada Sabtu (12/11/2016), dalam adat Bugis.
Fita merupakan wanita berdarah Bugis, walau lahir di Bandung, 11 Mei 1995 atau 21 tahun lalu.
Sedangkan Jamie merupakan pria berdarah Aceh.
Aceh yang termasyhur melalui emasnya pun menjadi mahar Jamie untuk bintang sinetron 'Diam-diam Suka: Cinta Lama Bersemi Kembali' tersebut.
Fita mendapat mahar emas asli Aceh seberat 47,94 gram plus kalung emas berlian.
Jika menikah dalam adat Bugis, mempelai pria tak hanya memberi mahar.
Ada pula uang panai' atau uang belanja kepada mempelai wanita untuk membiayai seluruh rangkaian pesta.
Namun, dalam pernikagan Fita dan Jamie, belum diketahui nominal uang panai'-nya.
Sejarah Uang Panai'
Pada masa Kerajaan Bone serta Gowa dan Tallo, jika ada seorang laki-laki hendak meminang perempuan entah dari kalangan bangsawan maupun bukan, wajib menyerahkan uang panai’.
Jika tidak diserahkan, konsekuensinya adalah pinangan itu jelas ditolak.
Uang panai’ hanya diserahkan kepada perempuan dari suku Bugis, Makassar, dan Mandar.
Uang panai’ dimaksudkan sebagai penanda jika si laki-laki yang kelak akan menjadi suami akan mampu menafkahi istrinya.
Nah, sebaliknya, jika tidak mampu atau memiliki uang panai’, bagaimana mungkin kelak akan memberi nafkah.
Jika mampu memberi uang panai’ berarti siap secara lahir batin untuk membangun bahtera rumah tangga.
Menikah pun tak cukup jika hanya bermodalkan cinta.
Uang panai’ pada esensinya bukanlah uang untuk membeli calon istri.
Uang panai’ adalah uang belanja atau mahar atau uang untuk membiayai pesta yang akan digelar keluarga calon mempelai perempuan.
Namun, seiring dengan perubahan zaman, esensi uang panai’ mulai bergeser.
Awalnya adalah uang belanja, tapi kini bagi sebagian kalangan, uang panai’ menjadi simbol prestise dan gengsi.
Bahkan, ada oknum ambil untung.
Nominal uang panai’ mencitrakan, siapa yang memingang dan siapa yang dipinang.
Menikah di kalangan sebagian orang Bugis, Makassar, Mandar, akhirnya bukanlah perkara mudah dan murah.
Nah, sekarang, jika seseorang ingin meminang, berapa nominal uang panai’ harus diserahkan.
Uang Panai' Termahal
Pada tahun 2004, seorang tokoh di Sulawesi Selatan menikahkan putrinya, uang panai’nya Rp 1 miliar.
Pada Juli 2016, seorang pengusaha, Jaya Baramuli (52) menikahi putri bangsawan, Andi Rahmaniar Idrus (25), uang panai’nya Rp 599 juta.
Pesta pernikahan berlangsung di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
[Jaya Baramuli dan Andi Rahmaniar Idrus. FOTO: TRIBUN TIMUR/HERY SYAHRULLAH]
Pada Mei 2015, anak pengusaha pembuat kapal Phinisi, Adan Wahyudi Masse (25) menikahi karyawati bank, Indarwati Desrianti (26), uang panai’nya Rp 505 juta.
Pesta pernikahan berlangsung di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
[Indarwati Desrianti. FOTO: DOK PRIBADI]
Uang panai’ senilai itu lantas menjadi perbincangan di kalangan netizen, ibu rumah tangga, dan sosialita.
Ngomong-ngomong, mengapa uang panai’ bisa ‘semahal’ itu?
Dalam menentukan nominal uang panai’, pihak keluarga atau delegasi kedua belah pihak melakukan musyawarah hingga ditemukan kesepakatan.
Mereka mempertimbangkan sejumlah faktor yang mempengaruhi nominal tersebut.
Faktor tersebut, antara lain fisik perempuan, pendidikan, strata sosial, status ekonomi, pekerjaan, asal daerah, serta popularitas.
Semakin tinggi derajat atau level faktor tersebut, maka akan semakin tinggi pula nominal uang panai’.
Setidaknya linear.(*)