Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Presiden Keluarkan Paket Kebijakan Ekonomi XIV, Ketua TDA Makassar: Angin Segar Bagi UMKM

Paket kebijakan ini akan mengutamakan dan melindungi kepentingan nasional, khususnya UMKM, serta pelaku usaha rintisan (start up).

Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/ MUH ABDIWAN
Founder dan CEO Mattuju Indonesia, Andi Syahwal Mattuju menjadi salah satu pembicara dalam Tebar semangat inovasi Raih prestasi Mandiri Bersama Wirausaha Muda Mandiri di Gedung Iptek Unhas, Kamis (20/10/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Nurul Adha Islamiah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Belum lama ini Presiden Joko Widodo meluncurkan paket kebijakan ekonomi XIV.

Paket kebijakan XIV ini dinilai menjadi jalan terang bisnis produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pasalnya, paket tersebut memaparkan tentang peta jalan (road map) perdagangan elektronik (e-commerce).

Paket kebijakan ini akan mengutamakan dan melindungi kepentingan nasional, khususnya UMKM, serta pelaku usaha rintisan (start up).

Hal ini disambut antusias para pengusaha. Termasuk salah seorang wirausaha asal Sulsel Andi Syahwal Mattuju.

Ketua Komunitas Tangan Diatas (TDA) Makassar ini menilai paket tersebut salah satu wujud nyata gerakan ayo kerja di pemerintahan presiden Jokowi.

"Di Sulsel sendiri sudah banyak pelaku ecommerce dan digital startup potensial, namun terkendala minimnya investor yang berani menjadi angel capital karena khawatir kebijakan pajak serta tidak adanya nilai valuasi yang diperhitungkan oleh perbankan hingga sangat sulit mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam pengajuan pengembangan bisnis startup dan commerce," kata Andi Syahwal.

Jadi, menurutnya, ini adalah peluang besar dan angin segar untuk UMKM, karena kebijakan ini juga dibarengi dengan dukungan fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah. Mulai dari sisi logistik hingga manajemen pelaksana.

"saya harapkan UMKM juga harus pro aktif untuk beradaptasi dan memanfaatkan program ini. Usaha apapun jika disupport dengan platform digital setidaknya minimal bisa memangkas biaya promosi dan akses produksi hingga tentu saja berimbas dengan peningkatan profit untuk perekonomian yang lebih baik," jelasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved