KPU Berharap Partisipasi Pemilih Pilgub Sulsel Miningkat

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulsel Iqbal Latief berharap partisipasi pemilih, pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel meningkat dibandingkan Pilgub Sulsel 2013 lalu.

Namun untuk mewujudkan hal itu, kata Iqbal, maka diperlukan program sosialisasi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Karena sosialisasi itu bersentuhan langsung dengan masyarakat, bagaimana menyadarkannya untuk ikut memilih, maka tentu berdampak pula pada anggaran sosialisasi," kata Iqbal, Senin (14/11/2016).

Menanggapi anggaran Pilgub Sulsel yang nyaris meningkat tigakali lipat dibandingkan Pilgub Sulsel 2013 lalu, Iqbal, pun menjelaskan peruntukan anggaran senilai Rp 673 miliar lebih yang diajukan KPU Sulsel.

"Pertama undang-undang memberikan mandat kepada KPU untuk memfasilitasi kampanye. KPU juga menanggung biaya kandidat, ini saja sudah besar anggarannya," kata Iqbal.

Kedua, kata Iqbal, Jumlah pemilih jauh lebih banyak dibandingkan Pilgub Sulsel 2013 lalu, tentu jumlah tempat pemungutan suara (TPS) dan jumlah PPK dan PPS ikut meningkat.

Iqbal menambahkan, tak hanya dua poin diatas yang mempengaruhi jumlah anggaran yang diminta KPU. Salah satu alasan lain, keluarnya keputusan menteri keuangan soal honorarium panitia ad hoc Pilkada, Pilgub, dan Pemilu.

"Honorarium ad hoc juga mengalami kenaikan karena sudah lama tidak naik-naik. Keputusan menteri harus dinaikkan. Honorarium PPK dan PPS dinaikkan," ujar Iqbal.

Iqbal pun kemudian menegaskan jika anggaran Pilgub Sulsel 2013 lalu senilai Rp 318 miliar bukan senilai Rp 254 miliar seperti yang diungkapkan anggota Banggar DPRD Sulsel.

"Jadi pilgub lalu Rp 318 miliar karena alasan diatas maka kita ajukan Rp 673 miliar," kata Iqbal