Penutupan Objek Wisata Patung Yesus Tana Toraja Disorot LSM CSK
Penutupan objek wisata tersebut karena adanya penataan senilai Rp 1 miliar dari Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Tana Toraja melalui APBD perubahan 2016
Penulis: Yultin Rante | Editor: Mahyuddin
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Lemahnya pengawasan kawasan objek wisata religi Patung Yesus di Tana Toraja yang ditutup sementara menuai sorotan dari LSM CSK.
LSM tersebut menuding Pemkab Tana Toraja tidak konsisten atau inkonsisten dalam mengeluarkan kebijakan.
"Katanya objek wisata ditutup, tapi nyatanya pintu portal terbuka dan tidak ada Satpol PP berjaga, orang bebas keluar masuk," ujar aktivis LSM CSK, Ryo Victor, kepada TribunToraja.com, Minggu (13/11/2016).
Penutupan objek wisata tersebut karena adanya penataan senilai Rp 1 miliar dari Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Tana Toraja melalui APBD perubahan 2016.
"Dikhawatirkan selain kebersihan, keamanan juga tidak terawasi," kata Ryo.
Pantauan TribunToraja.com, pukul 14:45 Wita, pengunjung kawasan wisata religi itu tetap ramai.
Wakil Bupati Tana Toraja, Victor Datuan Batara, membantah telah memerintahkan pembukaan kembali objek di Buntu Burake itu.
"Saya tidak pernah perintahkan untuk buka dek," kata Victor Datuan Batara via SMS.
Hal senada juga disampaikan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tana Toraja, Jhon Subunura.
"Tidak ada saya terima perintah untuk buka, hanya waktu Senin untuk turunkan personel yang berjaga selama ditutup," ucap Jhon Subunura.
Penutupan kawasan wisata religi yang dilakukan Camat Makale, Anton Toding, berdasarkan hasil kesepakatan bersama Pemkab Tana Toraja dan masyarakat sekitar objek.
Alasan lain penutupan objek wisata itu karena adanya pungutan liar dari parkir dan tarif masuk.(*)