Prof Wasir Thalib: Profesi Guru Masih Jadi Primadona
Meski demikian Prof Wasir Thalib mengungkapkan, peningkatan kesejahteraan guru harus disesuaikan
Penulis: Hasrul | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Ketua PGRI Sulsel, Prof Dr Wasir Thalib MSi memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bosowa saat membawakan materi pada Seminar Pendidikan di Balai Sidang 45 Unibos, Selasa (8/11/2016).
Prof Wasir Thalib mengatakan, berbanggalah sebagai mahasiswa FKIP karena profesi guru sudah menjadi profesi yang favorit karena jaminan pemerintah atas kesejahteraan guru.
"Berbanggalah sebagai mahasiswa FKIP karena guru saat ini menjadi profesi primadona karena adanya sertifikasi yang membuat guru sejahtera," kata Prof Wasir Thalib.
Meski demikian Prof Wasir Thalib mengungkapkan, peningkatan kesejahteraan guru harus disesuaikan dengan peningkatan kompetensi guru dalam mendidik dan mentransfer ilmu.
Selain itu untuk menjadi seorang guru yang profesional dan mendapatkan tunjungan tersebut tidaklah muda karena harus melalui beberapa tahapan seperti PPG dan mengajar di daerah tetpencil, terdepan dan terluar atau program SM3T.
Untuk itu mahasiswa FKIP harus membekali diri dengan kompetensi selama duduk dibangku perkuliahan dengan memahami metode-metode pengajaran dan psikologi anak.
"Saat ini saya melihat ada pergeseran karakter mahasiswa, dimana sopan santun dan rasa menghargai serta menghormati dosen mulai berkurang dan bahkan ada yang kurang ajar," kata Prod Wasir Thalib.
Untuk itu Prof Wasir Thalib berharap mahasiswa FKIP harus muncul sebagai contoh dan teladan dalam bersikaf sebagai seorang calon pendidik.
Pada kesempatan tersebut pula, Prof Wasir Thalib mengungkapkan persoalan yang dialami di sekolah, pertama adalah akses dimana masih banyak anak bangsa yang di pedesaan tidak mengeyam pendidikan.
Kedua ialah tata kelola sekolah dimana tidak ada transfaransi kepala sekolah dalam hal pengelolaan dana pendidikan sehingga potenai pungutan liar (pungli) sangat terbuka lebar.
"Harusnya itu di sekolah memiliki papan pengumuman seperti di masjid ada informasi jumlah saldo, dari mana dan untuk apa hingga saldo akhir yang diumumkan setiap Jumat," kata Prof Wasir Thalib.(*)