Cegah Narkoba Masuk, Danny Instruksikan Sekolah Terapkan Program Periksa Tas
Menurut Danny masuknya narkoba di sekolah karena keteledoran para pendidik di sekolah itu.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto angkat bicara mengenai adanya salah satu siswa SMK 2 Makassar yang terindikasi positif narkoba.
Menurut Danny masuknya narkoba di sekolah karena keteledoran para pendidik di sekolah itu.
"Bisa-bisanya Narkoba masuk Narkoba di sekolah, apalagi ada ditemukan bukti. Ini ada apa," kata Danny, Selasa (8/11/2016).
Padahal kata Danny, berulang kali ia menyerukan kepada kepala sekolah untuk mengadakan pemeriksaan tas kepada pelajar sebelum masuk sekolah, tapi ini menurutnya hanya menjadi dengaran.
Agar hal ini tidak berulang, pihaknya akan serius lagi menginstruksikan pihak sekolah menjalankan periksa tas pelajar kepada seluruh sekolah di Makassar.
Dengan program tersebut, ini tidak sekadar pencegahan tapi juga sebagai penyelamatan generasi bangsa.
Danny tak menampik, kondisi pendidikan di kota Makasar yang mengalami penurunan kualitas pendidikan di Makassar.
Sehingga pihaknya akan fokus kepada pembangunan karakter pelajar di Makassar.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK 2 Makassar, Haidir Madja mengatakan, alat bukti yang kini diamankan oleh polisi hanya replika.
"Itu alat isap bong yang kita dapat itu katanya, dibuat-buat dan ambil contoh dari internet. Narkoba pun tidak ada kami dapat di sekolah," katanya.
Hanya saja, karena ditemukan alat isap sabu, pihaknya meminta Badan Narkotika Kota (BNK) Makassar untuk datang mengecek urine pelajar.
Naasnya ditemukan satu pelajar positif narkoba dari 12 pelajar yang ditangkap oleh guru bina kesiswaan di belakang kelas.
Haidir menceritakan, awalnya para pelajar ini tidak ikut upacara hari senin. Sehingga guru dan sekuriti melakukan patroli di setiap sudut dan belakang kelas.
Alhasil ditemukan belasan anak sedang berkumpul dan sedang menenteng alat isap bong.
Lebih jauh dia katakan, karena yang diindikasi positif narkoba ini pelajar, pihaknya menyerahkan kasus ini ke BNK Makassar untuk direhabilitasi.(*)