Sophia Latjuba: Saya Berdarah Bugis Bone dan Arab, Eyang Mantan Duta Besar Mesir
Sejak ditunjuk menjadi juru bicara calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat, artis kelahiran
TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam dua pekan terakhir, artis Sophia Inggriani Latjuba (46), mengungkap sejumlah fakta terkait personalnya.
Sejak ditunjuk menjadi juru bicara calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat, artis kelahiran Berlin, Jerman, 18 Agustus 1970, tersebut menjelaskan dari mana darahnya berasal.
Sophia adalah putri pasangan almarhum Azzizurrahman Latjuba dengan Anna Muller.
Dari ayahnya, mengalir darah Bugis Bone, Arab, dan Jawa Banyuwangi.
Dari ibunya, mengalir darah Jerman, Austria, Hongaria, dan Ceko.
Kendati berdarah campuran, namun mantan istri musisi Indra Lesmana (50) ini mengaku bangga sebagai warga negara Indonesia.
"Saya berdarah Bugis (Bone), Arab Banyuwangi (Belambangan), Jerman, Austria, Hongaria, Czech dan entahlah apalagi. I am a proud pribumi, a citizen of Indonesia and this world, and nobody can tell me otherwise," demikian ditulis Sophia, Minggu (9/10/2016), melalui akunnya pada Instagram @sophia_latjuba88, sebagai caption foto di bawah ini.
Nah, dua pekan kemudian, ibunda Eva Celia ini mempertegas seluk-belu keluarga dari ayahnya.
Kakeknya, almarhum M Latjuba adalah mantan Duta Besar RI untuk Mesir, tokoh pendidikan, dan tokoh Islam.
Latjuba juga menjadi murid pahlawan nasional HOS Tjokroaminoto.
"Dear Eyang, wish you were here right now Lahir tanggal 2 Mei 1909 di Una-una, Sulawesi Tengah. Beliau adalah anak keturunan Arab yg sdh sejak lama bermukim di nusantara."
"Sejak muda, Latjuba meninggalkan kampung halamannya utk menuntut ilmu di Yogyakarta. Di Yogyakarta, beliau tinggal di di rumah H.O.S. Tjokroaminoto. Dr Tjokroaminoto, Latjuba banyak menimba ilmu organisasi dan berkenalan dgn tokoh politik spt M. Roem, Soekarno, Syarifudin Prawiranegara.'"
"Tahun 1925, Latjuba bergabung dengan Jong Islamieten Bond (JIB) yang didirikan oleh Syamsurizal, Moehammad Koesban, dan Soedewo. Beliau juga bergabung dengan Moeslim Broederschaap yg didirikan oleh M. Djojosoegito dan Moehammad Hoesni pd thn yg sama."
"Tahun 1932, beliau melanjutkan sutdi di Jurusan Sospol Universitas Lahore, India. Tahun 1937, beliau kembali ke Yogyakarta dan tinggal di rumah H. Zarkasyi, salah satu tokoh Persyarikatan Muhammadiyah kala itu. Beliau kemudian menikah dengan gadis pilihannya bernama Siti Fatihah."