Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cari Jejak Ramang di Makassar, Uceng ke Jl Daeng Ramang

Anwar, pengojek yang sehari-hari mangkal di jalan itu mengaku tidak tahu apakah Daeng Ramang dimaksud adalah legenda sepekabola itu....

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Cari Jejak Ramang di Makassar, Uceng ke Jl Daeng Ramang
dok.tribun
Pemerhati Sepakbola, Husain Abdullah, berfoto di depan papan nama Jl Daeng Ramang, Daya, Makassar, Senin (17/10/2016). Mantan Manager PSM ini menelusuri jalan-jalan di Makassar untuk memastikan ada tidaknya nama legenda sepakbola Indonesia, Ramang, jadi nama jalan di kota asalnya ini.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Manager PSM Husain Abdullah tidak percaya jejak Ramang Si Macan Bola benar-benar sudah terkubur di Makassar.

Setelah beberapa hari keluar-masuk lorong dan jalan di beberapa kawasan di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan ini, Uceng, sapaan Husain, belum menemukan gedung atau jalan yang bernama Ramang.

Padahal Ramang adalah legenda sepakbola dunia asal Barru dan mantan pemain PSM. Ramang pernah diabadikan lewat Patung perunggu di gerbang Lapangan Karebosi. Tapi, seiring waktu dan perkembangan pembangunan kota, patung ini sudah tak tertampak lagi.

Kemarin, Uceng menerima informasi ada Jl Daeng Ramang di Daya, Makassar. Penasaran dengan nama jalan ini, Uceng segera ke jalan dimaksud.

Uceng bertanya ke warga sekitar perihal nama Jl Daeng Ramang itu. “Siapa ini  Daeng yang dimaksud Jl Daeng Ramang, apakah Ramang pemain bola atau bukan?” tanya Uceng ke
Daeng Anwar, pengojek yang mangkal di ujung Jl Daeng Ramang.

“Tena tong kuissengngi, Pak. Sallomi anne, Daeng,” ujar Anwar dalam Bahasa Makassar. (Saya tidak tahu, Pak. Tapi nama jalan ini sudah lama).

“Apa Daeng Anwar tahu tentang Ramang?” tanya Uceng lagi. “Saya tahu, Pak. Orangtua saya sering cerita dulu. Saya juga biasa baca di koran. Katanya Ramang macan bola, tendangannya melengkung dan keras,” kata Anwar.

Meski tidak yakin Jl Deng Ramang itu dimaksudkan untuk mengabadikan Ramang Si Macan Bola, Anwar menilai penamaan itu sudah menjadi berkah bagi warga di kawasan itu.

“Nama Jalan Daeng Ramang ini mudah diingat. Banyak perumahan di dalam, tapi mudah diingat dan gampang dicari,” kata Anwar.

Uceng mengaku tiba-tiba kepikiran legenda Ramang pada Kamis (13/10/2016) siang.

“Saya sedang keliling-keliling Makassar, tiba-tiba teringat Ramang. Saya lewat Lapangan Karebosi dan tidak melihat Patung Ramang si Macan Bola lagi di situ. Saya melewati beberapa jalan dan tidak menemukan nama Ramang,” kata Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Unhas yang akrab disapa Uceng itu.

Pecinta sepakbola itu prihatin. Tokoh sekaliber Ramang, yang namanya tercatat hingga situs FIFA, tapi tidak “tercatat” di kampung halamannya.

“Tidak sembarang orang tercatat di situs resmi FIFA. Ramang diakui dunia, jasanya dalam dunia olahraga tak perlu dipertanyakan lagi,” kata Uceng.

Atas dasar itu, Uceng mengusulkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk menjadikan Ramang sebagai nama salah satu jalan di kota ini.

“Sudah sangat layak Ramang menjadi nama jalan di Makassar, bahkan sudah sejak dulu seharusnya sudah ada. Saya ngajak suporter perjuangkan ini, supaya ada perhatian dari pemerintah terhadap tokoh yang berjasa dalam olahraga,” jelas Uceng.

Menurut Uceng, pemberian nama jalan untuk Ramang itu sekaligus bisa menjadi kado terindah untuk Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1001 PSM, 2 November 2016 nanti.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved