Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Kata Andi Jamaro Dulung Soal Perda LAD Gowa

"Beda antara nasib dan nasab, kekuatan kekuasaan akan jadi kuat jika keduanya menyatu pada diri individu," ungkap AJD, Selasa (4/10/2016).

Penulis: Abdul Azis | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/ABD AZIS
Anggota Majelis Dewan Pertimbangan DPP PPP Andi Jamaro Dulung 

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Polimik atas status Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo  sebagai Ketua LAD melalui perda Lembaga Adat Daerah (LAD) oleh DPRD Gowa menjadi perhatian serius dari berbagai kalangan.

Salah satunya, anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II, Andi Jamaro Dulung.

AJD akronim nama Andi Jamaro Dulung meyakini Kabupaten Gowa akan menjadi wilayah kuat dari segala lini jika putra mantan Bupati Gowa Periode 2005-2015 Ichsan YL, Adnan dan Raja Gowa ke-37, Andi Maddusila A Ijo bersatu.

"Beda antara nasib dan nasab, kekuatan kekuasaan akan jadi kuat jika keduanya menyatu pada diri individu," ungkap AJD, Selasa (4/10/2016).

Menurutnya, Adnan nasibnya jadi bupati meskipun tanpa nasab leluhur Sombayya. Sementara Andi Maddussila Karaeng Ijo nasabnya dari Sombayya tetapi nasibnya tidak bukan jadi Bupati.

"Nasib dan nasab entitas budaya yang harus saling menghormati dan tak boleh dibenturkan," jelas AJD.

AJD pun meminta keduanya duduk bersama untuk menyelasaikan persoalan horisontal tersebut.

"Lebih baik keduanya membicarakan jalan keluar seperti apa. Tudang sipulung harus dikedepankan," tambah AJD.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved