Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasca-Pelantikan dan Ricuh, Karang Taruna Maros Diharap Berdampak Positif

Muh Alwi mengatakan, pihaknya selaku pembina fungsional berharap, eksistensi Karang Taruna Maros berdampak positif terhadap penanganan masalah sosial.

Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/ANSAR
Bupati Maros Hatta Rahman memfasilitasi sekertariat untuk Karang Taruna Maros. Sekertariat tersebut berada di bekas kantor Dinas Perhubungan Maros Jl Azalea. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Pascapelantikan pengurus Karang Taruna Kabupaten Maros periode 2016-2021 telah dilantik oleh Bupati Maros Hatta Rahman, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Maros, Muh Alwi, KT membawa perubahan positif.

Pelantikan tersebut digelar pada puncak acara Studi Karya Bakti Karang Taruna (SKBKT) dan Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) se- Sulsel yang digelar di Bantimurung Waterpark, Senin 26 September malam lalu.

Muh Alwi mengatakan, pihaknya selaku pembina fungsional berharap, eksistensi Karang Taruna Maros berdampak positif terhadap penanganan masalah sosial.

"Karang Taruna bisa menjadi wahana untuk mengantisipasi munculnya permasalahan sosial di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda," katanya.

Karang Taruna harus mampu mendeteksi adanya gangguan sosial tersebut hingga meredamnya.

KT Maros harus memberikan pembinaan hingga ke tingkat kelurahan dan desa, sesuai arahan Bupati Maros Hatta Rahman saat melantik para pengurus ini.

"Selanjutnya, sebagai upaya pembinaan Karang Taruna Maros, kami telah menyediakan gedung untuk sekretariat," ujarnya.

Hal tersebut dilakukan Dinsos dengan tujuan, KT Maros bisa berkreasi untuk merancang dan mengelola kegiatannya. Termasuk pengembangan kreatifitas dan produkstifitas, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Sebelumnya, pengurus Karang Taruna Makassar membuat kericuhan saat menjadi peserta Studi Karya Bakti Karang Taruna (SKBKT) dan Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) se- Sulawesi Selatan, pukul 23.40 wita, Selasa (27/9/2016) dinihari.

Ketua KT Makassar Mahmud Lakayya memprotes hasil juri dalam lomba pemilihan putra dan putri karang taruna Sulawesi Selatan.

Mereka tidak menerima kontigen Toraja Utara (Torut) yang keluar sebagai juara. Padahal, pesertanya memiliki beberapa kesalahan.

Pengurus KT Makassar lalu memukul serta menendang panitia KT lainnya. Bahkan merusak fasilitas pameran berupa lemari kaca dan tenda peserta lainnya.

Bahkan KT Makassar berteriak dan mengancam akan membakar panggung yang telah ditempati Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo saat memberi sambutan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved