Kuliner Makassar
Di Safe House Ada 26 Rasa Sisha, Nasi Kebuli, Teh Sahara, Juga Kebab
Shisha menggunakan tabung berisi air. Dalam tabung, tembakau dipanaskan dengan bara dan ditambahkan rasa buah-buahan.
Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Ina Maharani
Laporan: Nurul Adha/ Tribun Timur
Makassar, Tribun - Safe House Sisha Café bisa menjadi tempat tongkrongan baru utamanya bagi penikmat sisha atau biasa disebut hookah merupakan gaya ‘merokok’ ala Timur Tengah.
Caranya berbeda dengan mengisap rokok tembakau pada umumnya. Shisha menggunakan tabung berisi air. Dalam tabung, tembakau dipanaskan dengan bara dan ditambahkan rasa buah-buahan.
Lokasinya strategis, depan balai pertemuan IMMIM, pertigaan Jl Jenderal Sudirman-Jl Emmy Saelan, Makassar.
Sayed Assegaf, salah satu Owner Safe House, Minggu (25/09/2016), mengatakan, sisha menjadi salah satu ‘menu’ utama di kafe ini.
Kafe ini menyediakan 26 pilihan rasa sisha seperti apel, anggur, jeruk, sampai cokelat. Pilihan rasa lainnya bisa dikombinasikan seperti grape berry, bubble gum-kiwi, dan lainnya. Model tabungnya tak melulu konvensional. Bahkan, master sisha yang khusus didatangkan pengelola kafe ini membuat tabung sisha laiknya senjata mesin otomatis AK 47.
Khusus masa soft opening sepanjang September ini pengelola menawarkan menawarkan diskon 20 persen untuk seluruh menu makanan maupun minuman.
Utamanya sisha. Bagi pengunjung yang ingin menikmati sisha hanya merogoh kocek Rp 55 ribu dari normalnya Rp 70 ribu. “Promo sepanjang September ini. Dengan tarif itu pengunjung bisa bebas mengganti bara maupun airnya,” ujarnya di sela soft opening.
Kafe Ala Timur Tengah
Kafe ini hadir dengan konsep berbeda. Pengelola mengklaim menjadi yang pertama di Makassar. “Kami hadir benar-benar berbeda. Kita buka kafe sisha dan menjadi yang pertama di Makassar. Konsep kafe termasuk desainnya juga menjadi yang pertama,” kata Sayyed.
Tak tanggung-tanggung pula, pengelola kafe ini menghadirkan nuansa ala Timur Tengah sesuai jualan utamanya itu. Interior ruangan sangat kental dengan perpaduan Arabian, Turki, dan negara timur Tengah lainnya. Pada plafon ruangan kain berwarna merah, hijau, kuning, membentang laiknya kerajaan di timur tengah.
Kain merah juga menutupi bukaan jendela disetiap sudut ruangan begitupun pemilihan lampu temaram di tengah ruang utamanya. Suasana ala kerajaan timur tengah bahkan sangat terasa pada desain interior ruang privat VIP.
Meski demikian, pengelola kafe ini tetap menghadirkan interior kekinian laiknya kafe pada umumnya. Dengan penggunaan sofa warna cerah seperti orange, ungu muda, merah muda, hijau muda.
Sofa empuk nan besar ini sekaligus bisa membuat pengunjung kafe yang menyasar kalangan muda menengah ke atas ini betah nongkrong berlama-lama. Suasana ala timur tengah juga ditonjolkan pada suara lagu background untuk menghibur pengunjung nantinya.
Pengelola bahkan mendirikan tugu Sisha setinggi 2,5 meter di depan kafe ini. Saat masa soft opening, tamu bergantian foto di depan tugu tersebut.
Teh Sahara Sampai Blue Arabian
TAK hanya sisha, seperti laiknya kafe kebanyakan Safe House menawarkan ragam menu yang variatif. Tentunya tak sekadar hidangan timur tengah. Beragam minuman dan makanan khas kafe kebanyakan bisa dipilih pengunjung. Banderolnya mulai Rp 20 ribu.