Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Eksekusi Asrama Barabarayya

Tak Terima Digusur, Warga Bara-Barayya akan Mengadu ke KASAD

Ketua Tim Advokasi Aliansi Earga Bara- Baraya, Faiz mengatakan dialog tersebut tidak menghasilkan keputusan apa-apa.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Situasi pertemuan antara pihak Kodam VII Wirabuana dan Warga Asrama TNI Bara-baraya, Rabu (21/9/2016), berlangsung alot. Beberapa warga emosi dan tak terima penjelasan dari pihak Kodam VII Wirabuana yang meminta warga mengosongkan asrama. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Warga yang tinggal di Asrama TNI Bara-Barayya tak terima dengan rencana Kodam VII Wirabuana yang akan menggusur mereka dari asrama.

Meski sudah digelar dialog antara warga dengan pihak Kodam VII, di Baruga Asrama Bara-Barayya, Rabu (21/9/2016), warga tetap bersikukuh menolak penggusuran.

Padahal dalam dialog itu, turut dihadirkan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang membacakan surat keputusan terkait sengketa lahan yang luasnya sekitar 2,8 hektar itu.

Ketua Tim Advokasi Aliansi Earga Bara- Baraya, Faiz mengatakan dialog tersebut tidak menghasilkan keputusan apa-apa.

"Tidak ada keputusan penggusuran hari ini, kami akan serahkan ini ke pengadilan, dan kami berharap bahwa bisa mendapat keputusan sesuai harapan warga," kata Faiz.

Tak hanya itu, Faiz juga mengaku telah bersurat secara khusus kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) untuk melaporkan rencana penggusuran ini.

"Kami akan ke Jakarta menemui Kasad untuk melaporkan persoalan ini," tegasnya.

Warga Asrama TNI Bara-Barayya sendiri diberi waktu selama satu bulan oleh pihak Kodam VII Wirabuana untuk mengosongkan rumahnya.

Mereka diminta meninggalkan asrama secara sukarela dan akan diberi uang kerahiman sebesar 30 juta rupiah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved